Rabu, 17/01/2018

Atletik ada Peningkatan Prestasi, Tapi Kuantitas Minim

Rabu, 17/01/2018

PRESTASI: Sepanjang tahun 2017 lalu prestasi cabang olahraga atletik Kaltim mengalami peningkatan, sehingga diharapkan kedepannya itu bisa dibawa hingga PON XX/2020 akan datang di Papua. (Foto: Nancy/kk)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Atletik ada Peningkatan Prestasi, Tapi Kuantitas Minim

Rabu, 17/01/2018

logo

PRESTASI: Sepanjang tahun 2017 lalu prestasi cabang olahraga atletik Kaltim mengalami peningkatan, sehingga diharapkan kedepannya itu bisa dibawa hingga PON XX/2020 akan datang di Papua. (Foto: Nancy/kk)

SAMARINDA – Prestasi cabang olahraga (cabor) atletik Kaltim di kancah nasional memang belum menonjol. PON lalu saja mereka hanya berhasil mempersembahkan medali perunggu. Tetapi menurut Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengprov PASI Kaltim, Jhon Barahama, prestasi sejak awal 2017 hingga akhir diakuinya mengalami peningkatan. Itu terlihat dari event kejuaraan nasional (kejurnas) yang diikuti baik junior maupun senior.

“Kalau prestasi dari Januari sampai Desember ada peningkatan yang cukup bagus, bulan April kejurnas junior dan remaja 2 perak, bulan Mei kejurnas di Surabaya 2 perak 3 perunggu dan terakhir di bulan Desember kejurnas senior 1 perak,” ungkapnya.

Sehingga, prospek menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua bisa lebih baik dibandingkan sebelumnya, meski memang belum berhasil mempersembahkan medali emas.

“Kami berharap nantinya modal yang ada ini bisa terus diasah oleh masing-masing pelatihnya di daerah, karena kalau tidak ya percuma saja harus ada program pembinaan yang berkesinambungan,” tuturnya.

Namun yang menjadi kendala saat ini yakni kuantitas atlet potensial di Kaltim masih minim. Sehingga masih perlu kerja keras dari masing-masing daerah untuk lebih aktif lagi dalam menggali potensi atlet-atletnya.

“Sebenarnya potensi itu pasti ada hanya memang kurang aktif saja dari pengcabnya. Kalau untuk pembinaan jangka panjang menuju PON nanti saat ini perlu membina atlet yang usia 17-18 tahun, menuju PON di Papua usianya sudah 22 tahun, itu umur-umur puncaknya dimana dia mampu untuk berprestasi. Artinya ini sangat krusial menentukan prestasi kedepannya,” bebernya.  (rgn)

Atletik ada Peningkatan Prestasi, Tapi Kuantitas Minim

Rabu, 17/01/2018

PRESTASI: Sepanjang tahun 2017 lalu prestasi cabang olahraga atletik Kaltim mengalami peningkatan, sehingga diharapkan kedepannya itu bisa dibawa hingga PON XX/2020 akan datang di Papua. (Foto: Nancy/kk)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.