Selasa, 06/02/2018
Selasa, 06/02/2018
Ahmad Daud
Selasa, 06/02/2018
Ahmad Daud
SAMARINDA – Tak hanya atlet yang dipanggil oleh Pengurus Besar Federasi Hoki Indonesia (PB FHI) kepada Kaltim namun juga pelatih. Ya setelah 17 atlet dipanggil untuk mengikuti Pelatnas persiapan Asian Games 2018, giliran pelatih yaitu Mappajalling serta ofisial Sri Norma Yunita yang dipercayakan untuk menjadi pelatih putri Indonesia.
Hal ini disampaikan Sekum FHI Kaltim Ahmad Daud kemarin. Dia mengatakan dengan dipanggilnya atlet dan pelatih Kaltim diharapkan bisa menjadi motivasi bagi pemgprov kedepannya untuk terus memberikan prestasi bagi Benua Etam. “Kami berharap atlet kami yang sudah dipanggil untuk mengikuti pelatnas mampu untuk mempertahankan preforma mereka, sehingga bisa memperkuat Indonesia di ajang Asian Games. Ya kalau melihat fisik mereka semua punya kans, tetapi ya itu tergantung dari PB lagi, mudahan sampai selesai mereka bisa bertahan,” kata Daud.
PB FHI sendiri memberlakukan sistem gugur selama pelaksanaan Pelatnas yang berjalan sekitar 6 bulan, setiap bulan ada atlet yang didegradasi dan atlet Benua Etam kalau tidak mampu meningkatkan kemampuan maka bisa tersingkir dan itu tidak diharapkan terjadi. “Tapi setidaknya hoki Kaltim sudah memiliki modal pemain yang disiapkan ke Pra-PON tahun depan dan diharapkan bisa mempertahankan medali emas untuk putra, sementara putri diharapkan bisa meningkatkan prestasinya dari perunggu ke emas seperti yang ditorehkan di Jawa Barat saat PON XIX lalu,” ucap Daud lagi. (rgn)
Ahmad Daud
SAMARINDA – Tak hanya atlet yang dipanggil oleh Pengurus Besar Federasi Hoki Indonesia (PB FHI) kepada Kaltim namun juga pelatih. Ya setelah 17 atlet dipanggil untuk mengikuti Pelatnas persiapan Asian Games 2018, giliran pelatih yaitu Mappajalling serta ofisial Sri Norma Yunita yang dipercayakan untuk menjadi pelatih putri Indonesia.
Hal ini disampaikan Sekum FHI Kaltim Ahmad Daud kemarin. Dia mengatakan dengan dipanggilnya atlet dan pelatih Kaltim diharapkan bisa menjadi motivasi bagi pemgprov kedepannya untuk terus memberikan prestasi bagi Benua Etam. “Kami berharap atlet kami yang sudah dipanggil untuk mengikuti pelatnas mampu untuk mempertahankan preforma mereka, sehingga bisa memperkuat Indonesia di ajang Asian Games. Ya kalau melihat fisik mereka semua punya kans, tetapi ya itu tergantung dari PB lagi, mudahan sampai selesai mereka bisa bertahan,” kata Daud.
PB FHI sendiri memberlakukan sistem gugur selama pelaksanaan Pelatnas yang berjalan sekitar 6 bulan, setiap bulan ada atlet yang didegradasi dan atlet Benua Etam kalau tidak mampu meningkatkan kemampuan maka bisa tersingkir dan itu tidak diharapkan terjadi. “Tapi setidaknya hoki Kaltim sudah memiliki modal pemain yang disiapkan ke Pra-PON tahun depan dan diharapkan bisa mempertahankan medali emas untuk putra, sementara putri diharapkan bisa meningkatkan prestasinya dari perunggu ke emas seperti yang ditorehkan di Jawa Barat saat PON XIX lalu,” ucap Daud lagi. (rgn)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.