Sabtu, 24/02/2018
Sabtu, 24/02/2018
Pelatih Arema FC bersama dengan PSIS yang didampingi para pemainnya saat konpres sebelum laga belum lama ini.(Foto: nancy/korankaltim.com)
Sabtu, 24/02/2018
Pelatih Arema FC bersama dengan PSIS yang didampingi para pemainnya saat konpres sebelum laga belum lama ini.(Foto: nancy/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Arema FC pada laga perdananya di Piala Gubernur Kaltim (PGK) II/2018 harus mengakui keunggulan PSIS yang digelar pada Jumat (23/2) malam kemarin di Stadion Utama Palaran, Samarinda Kaltim dengan skor 3-4 di adu pinalti.
Pada babak pertama hingga kedua masing-masing tim mencetak gol, yang membuat hasil seri 2-2 bagi keduanya. Pada menit kedua babak pertama Arema FC melalui Didik Setiawan menciptakan gol, sehingga membuat Arema unggul 1-0, tak lama pada menit ke 36 PSIS membalas gol yang diciptakan oleh Hari Nur Yulianto yang berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 sama.
Memasuki babak kedua PSIS kembali menambah gol pada menit ke 78 yang diciptakan oleh Bayu Nugroho membuat PSIS unggul 2-1, nah pada menit 82 terjadi pelanggaran yang dilakukan pemain Arema FC kepada PSIS Bruno Silva sehingga membuat cedera cukup serius. Namun, di tambahan waktu 3 menit pada menit 90 Arthur Cunha Da Rocha berhasil menyamakan skor bagi Arema 2-2 sama. Sehingga, untuk kemenangan dilakukan melalui drama adu penalti.
Pelatih Arema FC, Joko Susilo usai pertandingan dalam keterangan pers malam kemarin mengatakan untuk kali ini dirinya harus mengakui keunggulan PSIS pada adu pinalti tersebut, dirinya mengaku memang ada beberapa kesalahan yang dilakukan,"Tetapi, ini menjadi pelajaran bagi kami kedepannya untuk dibenahi lagi," tuturnya.
Sementara saat disinggung bagaimana persiapan melawan Borneo FC dia mengaku masih tetap optimist dan siap untuk bisa tampil maksimal, meski memang sebagai tim tuan rumah.
"Saya tetap optimis saat melawan Borneo nanti, meski memang yang kita ketahui kualitas yang dimiliki sudah berubah. Tetapi, setelah ini memang masih banyak yang perlu dibenahi," tandasnya.
Sementara Pelatih PSIS, Subangkit mengaku pada 15 menit kedepan pihaknya mengaku para pemain melakukan kecerobohan, tetapi setelah itu mereka bisa tampil lebih baik. "Iya mereka melakukan kecerobohan, tetapi setelah diinstruksikan mereka bisa bermain baik dan itu berhasil," katanya singkat.
Untuk laga selanjutnya melawan Mitra Kukar dirinya mengatakan sada beberapa hal yang perlu dievaluasi khususnya pada taktik dalam bermain. "Nah, kalau untuk mental saya kira para pemain sudah siap semua," pungkasnya.
Penulis : Nancy
Editor : Desman Minang
Pelatih Arema FC bersama dengan PSIS yang didampingi para pemainnya saat konpres sebelum laga belum lama ini.(Foto: nancy/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Arema FC pada laga perdananya di Piala Gubernur Kaltim (PGK) II/2018 harus mengakui keunggulan PSIS yang digelar pada Jumat (23/2) malam kemarin di Stadion Utama Palaran, Samarinda Kaltim dengan skor 3-4 di adu pinalti.
Pada babak pertama hingga kedua masing-masing tim mencetak gol, yang membuat hasil seri 2-2 bagi keduanya. Pada menit kedua babak pertama Arema FC melalui Didik Setiawan menciptakan gol, sehingga membuat Arema unggul 1-0, tak lama pada menit ke 36 PSIS membalas gol yang diciptakan oleh Hari Nur Yulianto yang berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 sama.
Memasuki babak kedua PSIS kembali menambah gol pada menit ke 78 yang diciptakan oleh Bayu Nugroho membuat PSIS unggul 2-1, nah pada menit 82 terjadi pelanggaran yang dilakukan pemain Arema FC kepada PSIS Bruno Silva sehingga membuat cedera cukup serius. Namun, di tambahan waktu 3 menit pada menit 90 Arthur Cunha Da Rocha berhasil menyamakan skor bagi Arema 2-2 sama. Sehingga, untuk kemenangan dilakukan melalui drama adu penalti.
Pelatih Arema FC, Joko Susilo usai pertandingan dalam keterangan pers malam kemarin mengatakan untuk kali ini dirinya harus mengakui keunggulan PSIS pada adu pinalti tersebut, dirinya mengaku memang ada beberapa kesalahan yang dilakukan,"Tetapi, ini menjadi pelajaran bagi kami kedepannya untuk dibenahi lagi," tuturnya.
Sementara saat disinggung bagaimana persiapan melawan Borneo FC dia mengaku masih tetap optimist dan siap untuk bisa tampil maksimal, meski memang sebagai tim tuan rumah.
"Saya tetap optimis saat melawan Borneo nanti, meski memang yang kita ketahui kualitas yang dimiliki sudah berubah. Tetapi, setelah ini memang masih banyak yang perlu dibenahi," tandasnya.
Sementara Pelatih PSIS, Subangkit mengaku pada 15 menit kedepan pihaknya mengaku para pemain melakukan kecerobohan, tetapi setelah itu mereka bisa tampil lebih baik. "Iya mereka melakukan kecerobohan, tetapi setelah diinstruksikan mereka bisa bermain baik dan itu berhasil," katanya singkat.
Untuk laga selanjutnya melawan Mitra Kukar dirinya mengatakan sada beberapa hal yang perlu dievaluasi khususnya pada taktik dalam bermain. "Nah, kalau untuk mental saya kira para pemain sudah siap semua," pungkasnya.
Penulis : Nancy
Editor : Desman Minang
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.