SAMARINDA – Cabang olahraga layar jadi prioritas bagi KONI Kaltim untuk masuk TC Desentralisasi Mandiri. Wajar, karena olahraga perairan ini selalu menyumbang medali untuk Benua Etam di setiap ajang nasional, bahkan atlet-atletnya juga terpilih untuk memperkuat Indonesia di kejuaraan tingkat internasional.

Karena itulah saat ini ada 23 atlet yang namnya sudah masuk TC ditambah 3 pelatih. Mereka masuk TC tahap awal setelah Porlasi Kaltim melihat hasil yang diraih saat atlet mengikuti PON XIX tahun 2016 silam serta hasil kejurnas tahun 2017 kemarin. “Untuk tahap awal ini ada 23 atlet yang diakomodir KONI termasuk 3 pelatih dari 18 nomor putra maupun putri. Program latihan sudah dimulai, bersama dengan ratusan atlet lainnya di Tanjung Batu, Berau,” ungkap Ahmad Daud, Sekum Porlasi Kaltim.

Dari 23 nama tersebut tidak selamanya mendapatkan uang saku desentralisasi dari KONI Kaltim karena pengprov akan melihat perkembangan atlet, kalau dianggap taka da peningkatan maka harus  terdegradasi digantikan atlet yang lebih berprestasi. “Semua atlet memilikin peluang yang sama untuk masuk dalam desentralisasi, karenaitu atlet yang tidak masuk tidak perlu kecewa, mereka bisa kami promosikan menggantikan yang memang tidak mengalami peningkatan. Sehingga, mereka juga memiliki semangat untuk latihan,” paparnya.

Porlasi Kaltim berharap nantinya ada penambahan pelatih lagi sesuai dengan spesifikasi kelas, sehingga latihan atlet lebih maksimal. “Kami bersyukur saat ini sudah 3 yang diakomodir tapi paling tidak ada dua pelatih lagi yang diperlukan sesuai nomor lomba dan spesialisasi atlet masing-masing,” ucapnya. (rgn)