Kamis, 24/08/2017
Kamis, 24/08/2017
HIBAH: Wabup Ingkong Ala saat berkunjung dan meninjau aset hibah yang diharapkan segera dihibahkan oleh PT. Lamindo di Bunyu.
Kamis, 24/08/2017
HIBAH: Wabup Ingkong Ala saat berkunjung dan meninjau aset hibah yang diharapkan segera dihibahkan oleh PT. Lamindo di Bunyu.
TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan menginginkan adanya hibah aset Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Air Bersih senilai Rp2,9 miliar dari PT Lamindo Inter Multikon di Kecamatan Bunyu.
WTP yang dibangunkan oleh perusahaan tambang batubara itu, sudah dioperasikan sejak 2015 lalu. Hingga kini, instalasi air bersih itu masih dimanfaatkan oleh masyarakat. Namun aset tersebut belum resmi milik Pemkab Bulungan, sehingga perlu ada penyerahan terlebih dahulu untuk kemudian dimaksimalkan dengan penambahan fasilitas pendukung untuk tersebut.
“Kita minta untuk hibahnya disegerakan, agar pemanfaatannya juga bisa lebih maksimal. Karena untuk menambah fasilitas, seperti instalasi airnya yang tersambung ke masyarakat harus ada dasar Pemkab salah satunya hak milik itu,” ujar Wabup Bulungan Ingkong Ala, yang pekan lalu mengunjungi perusahan dan melihat langsung aset WTP tesebut.
WTP tersebut dibangun melalui dana CSR (Corporate Social Responsbility) untuk dikelola lebih lanjut oleh Pemkab Bulungan. Perusahaan batu bara yang berada di bawah naungan PT Adani Group ini, membangun WTP di areal seluas 0,3 hektare yang bersebelahan dengan intake atau areal pengambilan air baku seluas 3 hektare.
WTP ini terdiri 2 pompa penyedotan dengan kapasitas 7 liter per detik. Tempat penyaringan air dan tempat penampungan air berbahan fiber glass serta 5 pompa filter atau penyaring.
WTP tersebut mampu menghasilkan air bersih dengan kapasitas 12 sampai 16 liter per detik serta melayani 1.250 hingga 1.500 rumah tangga. Namun pipa pengaliran saat ini baru sampai batas areal PT Lamindo. WTP harus diserahkan ke Pemkab Bulungan agar dapat memberikan suplai air bersih kepada masyarakat Bunyu.
“Fasilitas itu juga kita harapkan nantinya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, apalagi kita tahu di sana (Bunyu) masyarakat juga sulit mendapatkan air bersih,” jelas Ingkong.
WTP ini diyakini bisa membantu pelayanan dan kebutuhan air bersih. Sebab data sebelumnya menyebutak oleh PDAM Bunyu baru mampu melayani 455 rumah tangga dari total 3.300 rumah tangga.
“Sementara ini pengelolaan dan pemanfaatannya masih sekala kecil, hanya sekitar perusahaan dan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan fasilitas air bersih itu,” sebutnya.
Meski demikian tak dipungkiri, adanya fasilitas tersbeut juga membantu pemerintah dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyrakat melalui program CSRnya. Sehingga, ke depan pihaknya berharap perusahaan yang beroperasi di Bulungan bisa mencotoh dan melakukan inovasi pembangunan yang disinergikan dengan pemerintah. (an)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.