PARIS - Kepindahan Neymar Jr dari Barcelona ke Paris Saint Germain (PSG) ternyata tidak cuma memecahkan rekor transfer pemain termahal sepanjang masa. Namun, kepindahan tersebut juga membawa Barcelona kepada permasalahan hukum. 

Dikutip Marca Kamis (24/8) kemarin, pihak Neymar Jr yang diwakili perusahaan N&N Consultaria, berencana mengajukan tuntutan sebesar Rp410 miliar kepada FC Barcelona. Hal itu tertuang dalam pernyataan resmi perusahaan yang dikutip media massa. 

“Sesuai dengan kontrak yang disepakati bersama pada 2016, ada beberapa hal yang belum dibayarkan oleh Barcelona. Neymar Junior sudah mulai melakukan prosedur formal ke institusi terkait untuk mendapatkan pembayaran itu,” demikian bunyi pernyataan kuasa hukum Neymar Jr. 

Menurut media di Spanyol, dalam kontrak terakhir Neymar Jr di Barcelona, disebutkan bahwa sang pemain akan mendapat 26 juta euro dari klub apabila bertahan sampai tanggal 31 Juli 2017. Adapun sang pemain baru bergabung secara resmi dengan PSG pada 4 Agustus 2017.  Sebuah laporan juga menyebut Barcelona sempat menyimpan uang tersebut di kantor notaris sambil mencari alasan untuk tidak menyerahkannya kepada Neymar Jr. Namun, kabar terakhir belum mendapat konfirmasi dari FC Barcelona. 

Sekadar informasi, pihak Neymar Jr mengajukan tuntutan tersebut sebagai aksi balasan atas usaha Barcelona menyeret Neymar Jr ke jalur hokum yang dianggap melanggar kesepakatan.  

Pada Oktober 2016, Neymar setuju menambah durasi kerja di kubu Los Blaugrana sampai 30 Juni 2022. Namun kurang lebih 10 bulan setelah perpanjang kontrak, Neymar justru menerima tawaran bermain di PSG. Barcelona tentunya kecewa dengan pilihan sang pemain. Tapi nasi sudah menjadi bubur dan keputusan tidak bisa diubah lagi.

Menurut laporan Marca, Barcelona ingin Neymar mengganti kerugian sebesar 8,5 juta euro atau berkisar Rp113 miliar. Jumlah tersebut tercatat sebagai bonus karena loyalitas Neymar bersama klub asal Catalan. Tapi uang yang sudah diterimanya harus dikembalikan lagi bahkan ada tambahan 10 persen karena Neymar telat dalam melakukan pembayaran. Tuntutan itu tercantum dalam hasil pengadilan di Barcelona beberapa hari lalu. “Apabila sang pemain tidak bisa membayarnya sendiri, klub meminta Paris Saint Germain untuk menanggung pembayaran itu,” tulis pernyataan Barcelona. (sdc)