Jumat, 29/09/2017

Mantan jadi Teman, Gejolak Batin & Emosi

Jumat, 29/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mantan jadi Teman, Gejolak Batin & Emosi

Jumat, 29/09/2017

logo

MUNGKINKAH mantan menjadi teman? Ya, gagasan untuk mencoba menjadi teman bagi mantan merupakan usaha yang menyentuh guna menghormati sisi terbaik dari sebuah hubungan, di mana dua orang pernah saling menyayangi.

Ada beberapa alasan yang sangat kuat dan didukung secara sosial mengapa setelah putus lebih baik tetap berusaha menjadi teman. Persahabatan bisa terasa seperti hadiah menghibur yang memberi semangat setelah melewati perseteruan yang berujung perpisahan.

“Kita mungkin tidak lagi diizinkan untuk berbagi tempat tidur dengannya, memiliki anak dengannya atau mengakhiri hari-hari bersamanya, tapi setidaknya ada sesuatu yang dapat diselamatkan dari kelabunya hubungan. Kita akan terus dapat memanggil mereka saat suka dan berbagi ketakutan saat pergi ke bioskop bersama,” tulis catatan The shcool of life yang dilansir Huffpost, Jumat (29/9)).

Namun perlu diingat, kepada orang yang menjadikan mantan pasangan sebagai teman, betapapun baiknya eksekusi dan janji persahabatan, akan ada sekelumit masalah. Baik pergolakan secara batin dan emosi.

“Mungkin saja akan ada momen sentimental, ketika tiba-tiba menyukai kembali mantan. Kemudian kesulitan menolak semua kemungkinan seksual atas nama mereka. Selanjutnya, Anda bisa sangat terikat pada gagasan bahwa ‘aku bukan monster’”.

Argumennya mungkin terdengar bijaksana tapi, lebih dari itu semua, sangat sedih dan berbahaya dijalani. Bahkan bisa menjadi malapetaka bagi kedua belah pihak.

Salah satu pihak yang masih ingin menjalani rumah tangga namun ditolak, maka itu akan dianggap sebagai penurunan pangkat yang kekal. Lebih buruk lagi, setiap penampakan mantan dijamin kembali membangkitkan harapan dan kemudian berlanjut ke penghinaan. Seseorang tidak merasa sebagai teman, namun lebih kepada merasa tersiksa tanpa disadari.

“Sedangkan untuk pihak yang merasa sebagai korban kejahatan hubungan, mantan adalah pengingat konstan atas kesalahan dan kekejaman seseorang terhadap dirinya,” sambung tulisan tersebut.

Oleh sebab itu, untuk menjalin hubungan baik dengan mantan tidak perlu menjadi teman. “Ada yang harus diganti, bukan dari cinta menjadi sahabat. Melainkan, menjadikan keadaan lebih jujur dalam kondisi terbaik. Cukuplah menjaga jarak dan berinteraksi seperlunya dengan sopan. Hubungan seperti itu akan lebih abadi daripada mengubah hubungan percintaan menjadi persahabatan.” (okz)

Mantan jadi Teman, Gejolak Batin & Emosi

Jumat, 29/09/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.