Jumat, 03/11/2017

Mahasiswa ITB Bikin Drone untuk Mitigasi Bencana dan Militer

Jumat, 03/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mahasiswa ITB Bikin Drone untuk Mitigasi Bencana dan Militer

Jumat, 03/11/2017

Kekompakan mahasiswa jurusan Teknik dan Penerbangan Institut Teknologi Bandung menghasilkan karya inovatif drone. Mereka, kelompok yang sedikitnya berjumlah delapan orang itu, berhasil menciptakan Drone Folding Wing UAV.

Karya yang dibuat dalam waktu delapan bulan dan sempat diperlombakan tingkat nasional Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2017 itu terus dikembangkan untuk menjadi drone canggih yang berfungsi untuk kebutuhan mitigasi bencana dan kemiliteran.

Ketua tim Teknik Drone Folding Wing UAV, Nathan menjelaskan, dari konsep sederhana ini timnya menargetkan agar mampu mengoperasikan drone yang tidak hanya satu unit, melainkan lebih dari dua unit yang terhubung dalam satu kendali atau komputer.

“Pengembangan, dari sisi sistem itu ada Coordinated Air Relay System (CSRS), inginnya diluncurkan itu tidak hanya satu pesawat, tapi dua bahkan tiga,” ujar Nathan, Kamis (2/11).

Nathan menilai, dengan kerangka awal saat ini, drone yang mampu terbang dengan energi dorong tabung gas dan energi listrik mencapai 220 volt itu, mampu terbang mengelilingi langit Kota Bandung dalam waktu maksimal 20 menit.

Drone dirancang dengan badan dua sayap yang otomatis akan melebar ketika diluncurkan melalui pendorong atau launcher.

Paska perlombaan, Nathan mengakui banyak yang harus diperbaiki dari karya mereka. Mulai dari perbaikan data teknis landing mengingat sayap yang dipasang di badan pesawat berada di depan dan belakang. Selain itu, turut juga baterai untuk pesawat yang ditargetkan mencapai 10 ribu mAh lebih agar jam terbang si pesawat bertambah.

“Inginnya bisa sampai sistem landing-nya diperbaiki. Tidak mudah crash, mulus,” ujarnya

Dari secara fisik, Drone tersebut berukuran satu meter dengan kerangka depan di antaranya, kamera, baterai, single board komputer, Flight Control, GPS dan Electronic Speed Computer (ESC).

Nathan menjelaskan, ide awal pembuatan pesawat ini saat bersama tim mencari hal baru untuk dirancang melalui internet. “Beberapa kali searching, terakhir ada video pesawat locust. Ide awalnya datang dari sana,” katanya.

“Inginnya pesawat ini dimasukkan dalam tabung enam inci, kenapa sayapnya dua itu karena kebutuhan gaya angkat pesawat. Gaya angkatnya harus besar, tapi luas sayapnya harus besar, akhirnya diputuskan dua sayap di depan dan belakang dan harus bisa dilipat,” ujarnya. (vnc)


Mahasiswa ITB Bikin Drone untuk Mitigasi Bencana dan Militer

Jumat, 03/11/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.