Kamis, 07/12/2017
Kamis, 07/12/2017
WA Rade mengenakan baju tahanan. Demi menghidupi 5 anaknya, dia terpaksa bisnis dobel L. (FOTO: YUDI/KK)
Kamis, 07/12/2017
WA Rade mengenakan baju tahanan. Demi menghidupi 5 anaknya, dia terpaksa bisnis dobel L. (FOTO: YUDI/KK)
BALIKPAPAN - Anggota Polsek Balikpapan Selatan terus melakukan pengembangan usai menangkan terduga pengedar pil koplo atau dobel L, Wa Rade (32).
Bahkan adik Rade, yang diduga sebagai penyuplai pil itu ikut diburu polisi. Kepada polisi, Rade mengaku untuk satu bantal dengan isi 250 butir LL habis terjual hanya dalam waktu 3 hari.
“Sekali ambil satu bantal isi 250 butir dalam 3 hari habis,” akunya.
IRT beranak lima ini juga tidak sungkan mengungkapkan keuntungan yang didapat dari hasil menjual pil koplo.
“Belinya Rp300 ribu, diecer lagi untungnya Rp300 ribu juga. Kadang ada yang beli Rp80 ribu, kadang cuma Rp 10 ribu,” sebutnya.
Dia mengaku tahu jika menjual pil terlarang tersebut melanggar hukum. Akan tetapi alasan desakan ekonomi membuatnya nekat menjual pil berbentuk bulat warna putih ini.
“Mau gimana lagi, anak saya lima. Yang udah sekolah 3, yang dua masih kecil. Suami saya sudah gak kerja sakit-sakitan,” akunya.
Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga (IRT) beranak lima terpaksa diamankan unit Opsnal Polsek Balikpapan Selatan setelah kedapatan menyimpan 329 double LL. Terduga pengedar, Wa Rade (32) diamankan Jumat (1/12) malam, saat tengah menunggu pembeli.
Pengungkapan tersebut bermula adanya informasi masyarakat yang resah terkait maraknya peredaran pil koplo yang beredar di kalangan remaja. Menindaklanjuti laporan itu, anggota Opsnal Polsek Balikpapan Selatan yang dipimpin Panit Reskrim Polsek Balikpapan Selatan, Iptu Payan Simangunson, akhirnya mengendus persembunyian Wa Rade. (yud)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.