Selasa, 19/12/2017
Selasa, 19/12/2017
Pencarian korban.
Selasa, 19/12/2017
Pencarian korban.
NUNUKAN - Keberadaan seorang nelayan, Amat (43), warga Kampung Rambutan, Nunukan, Kalimantan Utara, yang hilang dalam sepekan ini masih dicari tim SAR gabungan dengan lebih hati-hati. Sementara, upaya pencarian keluarga, juga dilakukan melalui rangkaian ritual.
Tim SAR bergerak pagi tadi di hari kedua pencarian, sekitar pukul 07.15 Wita, dari pelabuhan Sei Jepun, Nunukan. Di lokasi yang terdiri dari banyak anak sungai, pihak keluarga menyempatkan diri untuk menggelar ritual.
“Di samping ritual dari keluarga korban, kami tim SAR gabungan tetap menyisir lokasi,” kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Octavianto, dikutip dari merdeka.com, Senin (18/12).
Octavianto menerangkan, pencarian di hari kedua ini, tim SAR gabungan bergerak hati-hati. Sebab, dari keterangan warga sekitar, yang juga nelayan, lokasi hilangnya Amat, berada di dalam habitat satwa buaya.
“Informasi dari warga, di lokasi adalah habitat buaya muara ya. Jadi, tentunya tim melakukan penyisiran dengan ekstra hati-hati. Apalagi di lokasi, layanan telekomunikasi sangat terbatas, mengandalkan telepon satelit,” ujar Octavianto.
Sementara, Koordinator SAR Nunukan Ari Triyanto menambahkan, pencarian di lokasi, ditemukan jari manusia diduga jari korban. “Jadi sepanjang pagi tadi, waktu tim mencari, ditemukan jari tangan yang diduga dimuntahkan oleh buaya, di sekitar lokasi yang kita temukan jejak kaki,” kata Ari.
“Sekitar jam 4.30 sore tadi, disebabkan kita tidak menemukan titik untuk berlabuh, tidak ada permukiman warga, kita kembali ke dermaga Jepun untuk kemudian bersiap melanjutkan pencarian besok pagi,” ujar Ari.
“Di lokasi angin juga kencang, dan awan gelap. Jadi memang lokasinya tidak memungkinkan untuk kita menginap,” demikian Ari.
Diketahui, Amat dan 3 nelayan lainnya, pergi melaut mencari ikan di Sungai Sebaung, Rabu (13/12). Biasanya, selama melaut, keempatnya akan kembali dalam waktu 3-4 hari kedepan. Namun hingga Sabtu (16/12), Amat tidak kunjung kembali.
Rekan-rekannya hanya menemukan perahu milik Amat, beserta ikan hasil tangkapan yang sudah membusuk. Oleh keluarga, hilangnya Amat kemudian dilaporkan ke kepolisian. (mdk)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.