Rabu, 03/01/2018
Rabu, 03/01/2018
Rabu, 03/01/2018
SOLO - Delapan pendekar salah satu perguruan pencak silat menghajar Ungki Handoko (32) di sebuah cafe bilangan Jebres, Kecamatann Jebres, Kota Solo, hingga babak belur.
“Kami menghajar Ungki karena dia mengaku-ngaku sebagai anggota pencak silat kami. Padahal dia bukan anggota. Makanya kami hajar ramai-ramai,” ujar AD, salah satu tersangka pengeroyokan Ungki di Mapolsek Jebres-Solo, dilansir kompas.com, Selasa (2/1).
Tersangka AD bersama tujuh rekannya, FJ, AE, PD, DE, BG, ED dan RU ditangkap aparat Polsek Jebres setelah mengeroyok Ungki, Minggu (24/12). Keluarga Ungki melaporkan ulah para pendekar tersebut ke polisi, setelah mendapatkan pengaduan dari korban.
“Keluarga korban melaporkan ke polisi setelah Ungki dikeroyok ramai-ramai. Usai dikeroyok, Ungki dibawa dengan sepeda motor dan digeletakkan dalam kondisi telanjang di pinggir jalan,” ungkap Kapolsek Jebres-Solo, Kompol Juliana Bangun.
Juliana mengatakan, Andi dan tujuh kawannya ditangkap secara bertahap sejak Senin (1/1) sampai Selasa (2/1). Dari tangan para tersangka, polisi menyita satu unit sepeda motor yang digunakan untuk mengangkut korban usai dihajar ramai-ramai.
Menurut Juliana, delapan pendekar itu mengeroyok korban setelah terjadi salah paham dengan korban seusai menenggak minuman keras. Sebelum mengeroyok, delapan tersangka menyanyi dan berjoget bersama serta menenggak minuman keras.
Dari pemeriksaan polisi, para tersangka mengeroyok korban lantaran tidak terima dengan perkataan korban saat berada di kafe.
Akibat pengeroyokan itu, Ungki mengalami patah hidung serta memar di beberapa bagian tubuh. Delapan pendekar itu dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan. (kcm)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.