BALIKPAPAN - Salah mengelola media bisa berakibat penurunan kepercayaan masyarakat (public trust). Celah itulah yang akan diperkuat oleh jajaran Polda Kaltim, untuk meningkatkan persepsi positif kepada Polri. 

Media informasi khususnya digital, jadi yang utama meningkatkan citra positif.

“Mari kita belajar mengelola media. Bagaimana berkomunikasi yang baik, bagaimana pentingnya media informasi yang saat ini sangat kita butuhkan. Semoga Polda Kaltim ke depan lebih baik,” kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, saat membuka pelatihan Pengelolaan Media bagi Jajaran Polda Kaltim, di Rupatama Mapolda Kaltim, Kamis (20/7).

Dia menerangkan, peningkatan SDM terkait pengelolaan media sangat penting di seluruh Satuan Wilayah (Satwil) Polda Kaltim. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, terus meningkat.

“Berbuat baik saja, bisa dibilang salah. Apalagi memang salah,” ucapnya di hadapan peserta pelatihan meliputi para Kapolres, Kapolsek, staf bidang humas, dan portal online jajaran Polda Kaltim.

Safaruddin tidak menampik bahwa di era keterbukaan informasi, tidak bisa lagi ditutup-tutupi. Oleh sebab itu penguatan pengelolaan media, harus lebih baik.

“Para Kapolres juga harus yakin. Jangan karena Kapolda mengevaluasi setiap hari Senin, terus Anda melakukan. Kalau Anda salah me-manage, itu pasti kesusahan,” ungkapnya.

Menurutnya, berdasarkan penilaian dari Direktur Intelligence Media Management (IMM) Rustika Herlambang, yang menjadi salah satu pemateri dalam pelatihan itu, pengelolaan media di Polda Kaltim termasuk yang sudah baik. “Cuma harus diarahkan lagi. Bagaimana membuat judul yang baik, bagaimana mengemas berita yang bagus,” tandasnya.

Diketahui acara tersebut diikuti oleh 150 personil dari jajaran Pejabat Utama Polda Kaltim, para Kapolres Jajaran dan pengemban fungsi kehumasan, di satuan kerja Polda Kaltim dan kewilayahan. (yud)