Senin, 24/07/2017

Tiga Hari Dicari, Jasad Heri Terseret 9 Kilometer

Senin, 24/07/2017

JENAZAH Heri saat tiba di kamar jenazah RSUD AW Syachranie siang kemarin. (FOTO: SARDIMAN/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

Tiga Hari Dicari, Jasad Heri Terseret 9 Kilometer

Senin, 24/07/2017

logo

JENAZAH Heri saat tiba di kamar jenazah RSUD AW Syachranie siang kemarin. (FOTO: SARDIMAN/KK)

SAMARINDA -  Berakhir sudah pencarian Heri Purwanto alias Kopla, warga Jalan Jakarta, Kecamatan Loa Bakung yang dilaporkan tenggelam di perairan Tambora, Kukar, pada Sabtu (22/7). Pria berusia 31 tahun itu ditemukan tewas oleh tim SAR Gabungan, Senin (24/7) kemarin. 

“Korban ditemukan sekitar 12 Kilometer dari posko, atau sekitar 9 kilometer dari lokasi korban terakhir terlihat,” kata Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan Mujiono, melalui Kasi Operasi Octavianto, dalam keterangannya kemarin.

Jenasah Heri ditemukan mengapung sekitar pukul 10.00 WITA. Tim SAR gabungan mengevakusi jenazah, dan membawanya ke daratan dan akhirnya menuju ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie di Samarinda. “Dari ciri-ciri secara visual, ciri korban (yang ditemukan) sesai dengan korban (Heri),” ungkapnya.

Pantauan media ini, setibanya di rumah sakit, jenazah korban langsung dimasukkan ke dalam lemari pendingin jenazah. Sejumlah pria yang mengaku sebagai rekan korban sesama pengepul limbah batubara, langsung berdatangan.

Aldo (28), rekan korban yang ditemui, sempat menceritakan perubahan tingkah laku korban sebelum akhirnya dia meninggal karena tenggelam. “Saya beda kapal sama dia. Tapi kami sempat ketemu. Jadi, sebelum kejadian, dia jadi suka menyibukkan diri, apa-apa mau dikerjakan, dia jadi rajin,” kata Aldo.

Heri, lanjut Aldo, juga sempat berniat untuk pindah ke kapal yang lebih besar, agar penghasilannya juga lebih besar. “Dia mau pindah kapal, katanya mau cari uang banyak biar bisa pulang ke Jawa,” ujar Aldo. 

Sementara itu, Gito (27), adik korban mengatakan, setelah lebaran, Heri hanya pulang sekali ke rumahnya di Loa Bakung, untuk menengok putrinya yang masih berusia 6 tahun.

“Biasanya dia sekali seminggu pulang (dari tempat kerjanya). Tapi kali ini, sehabis lebaran, baru sekali dia pulang. Dia juga tidak memberi kabar kenapa tidak pulang,” kenangnya.

Diberitakan sebelumnya, Heri yang merupakan ABK KM Sembarang 01, tengelam ketika memanjat tongkang Lintas Samudra. Saat itu, Heri bersama 4 orang rekannya, masing-masing bernama Mustapa, Safrudin dan Aris Sabneno hendak mengais sisa-sisa batubara di atas tongkang tersebut. Heri lantas memanjat tongkang, namun gagal. Akhirnya dia jatuh ke sungai dan tenggelam. (dor)


Tiga Hari Dicari, Jasad Heri Terseret 9 Kilometer

Senin, 24/07/2017

JENAZAH Heri saat tiba di kamar jenazah RSUD AW Syachranie siang kemarin. (FOTO: SARDIMAN/KK)

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.