Rabu, 27/09/2017
Rabu, 27/09/2017
KONDISI tulang belulang sebelum dibawa ke RSUD AW Syachranie, siang kemarin. (FOTO: SARDIMAN/KK)
Rabu, 27/09/2017
KONDISI tulang belulang sebelum dibawa ke RSUD AW Syachranie, siang kemarin. (FOTO: SARDIMAN/KK)
SAMARINDA - Wahadi (45), dibikin terkejut bukan kepalang. Langkah kakinya terhenti ketika melihat tulang belulang, di bawah sebuah pohon di dalam hutan sekitar ladangnya, di Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Selasa (26/9) siang kemarin, sekira pukul 11.45 Wita.
Awalnya, dia hanya mengira tulang belulang itu adalah bangkai hewan yang sudah lama mati. Namun demikian, dia terus penasaran, yang akhirnya diketahui sebagai tulang manusia.
“Saya bersihkan kebun saya, awalnya saya hanya melihat tulang-tulang saja. Saya kira tulang hewan, tapi kok ada sandal dan kain?” kata Wahadi, kepada Koran Kaltim.
Untuk lebih memastikan jika tulang yang dia lihat itu adalah tulang manusia, pria yang juga bekerja sebagai guru honorer itu, langsung menghubungi beberapa orang yang dia kenal dan tinggal di kawasan Tanah Merah, termasuk salah satu pegawai di balai rehabilitasi BNN tanah merah.
“Padalal kemarin (Senin) saya juga sampai di sini, tidak jauh dari sini, tapi tidak melihat ada ini (tengkorak). Tadi saya panggil beberapa orang, dan mereka juga memastikan kalau itu manusia,” jelasnya.
Kabar sampai ke petugas Polsekta Samarinda Utara, dan beberapa polisi mendatangi lokasi, menemukan tengkorak manusia itu. Temuan itu menarik tontonan warga, hingga akhirnya satu persatu tulang, kemudian diambil dan dibawa ke RSUD AW Syachranie Samarinda.
“Ada tali yang terikat di pohon (didekat penemuan tengkorak), tapi itu talinnya rendah dan nyaris sampai ke tanah,” kata Wahadi.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara Ipda Wawan Gunawan belum bisa bisa mengambil kesimpulan terkait temuan itu. “Memang ada tali terikat di pohon, tapi kita belum tahu penyebab kematiannya apa,” jelasnya.
“Nanti akan diautopsi, jadi ketahuan jenis kelaminnya. Sebelum kejadian ini, kami tidak ada menerima laporan orang hilang. Mungkin kalau ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa lapor ke Polsek,” imbuhnya. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.