Selasa, 23/01/2018

Simulasi Pengamanan Pilkada, Antisipasi Gangguan

Selasa, 23/01/2018

Simulasi: Kodim 0913/PPU saat menggelar simulasi pengamanan Pilkada, Senin (22/1). Sebanyak 250 personel disiapkan untuk mengamankan pilkada.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Simulasi Pengamanan Pilkada, Antisipasi Gangguan

Selasa, 23/01/2018

logo

Simulasi: Kodim 0913/PPU saat menggelar simulasi pengamanan Pilkada, Senin (22/1). Sebanyak 250 personel disiapkan untuk mengamankan pilkada.

PENAJAM - Mendukung pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2018, Komando Distrik Militer (Kodim) 0913 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar simulasi pengamanan yang melibatkan pasukan anti huru hara atau PHH. Simulasi pengamanan ini sekaligus digelar untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Tahun ini, di daerah itu juga dihelat pemilihan bupati.

Kegiatan simulasi PHH dilaksanakan personil Kodim 0913/PPU dan Kompi C Yonif 600/R untuk melatih kemampuan PHH mengantisipasi kerawanan. Simulasi yang gelar di halaman Makodim 0913/PPU tersebut, anggota TNI memperagakan pengunjuk rasa mengatasnamakan dirinya dari Forum Aku Cinta Indonesia melakukan aksi protes ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten PPU. Mereka meminta Ketua KPU PPU bisa transparan soal data, karena dinilai telah melakukan intervensi kepada kandidat dan adanya dugaan manipulasi data pemilih.

Komandan Kodim 0913/PPU, Letkol Czi Dwi Imam Subagyo menjelaskan kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya gesekan-gesekan yang terjadi jelang pemilihan kepala daerah pada 27 Juni 2018 mendatang.

“Simulasi ini sebagai langkah persiapan mengamankan pemilihan kepala daerah, semoga dalam pelaksaan nantinya berjalan aman dan lancar,” ungkap Dwi Imam Subagyo kepada media ini, Senin (22/1).

Kegiatan itu mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2013 tentang penanganan gangguan keamanan dalam negeri dan nota kesepahaman (MOU) antara Polri dan TNI tentang per bantuan TNI kepada Polri dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka pemilihan kepala daerah.

Kesiapan pasukan dan material kegiatan diikuti oleh seluruh anggota Kodim 0913/PPU dan 1 pleton Anggota Kipan C 600 R/Modang yang dilengkapi 20 buah tameng PHH, 20 Set Perlengkapan PHH dan 1 unit mobil damkar dari BPBD sebagai pengganti kendaraan Water Canon yang digunakan menyemprot pengunjuk rasa jika melakukan hal yang tidak diinginkan.

Dwi Imam berharap, seluruh elemen masyarakat bisa partisipasi pada kegiatan Pilkada dengan optimal. Kemudian melalui masing-masing Babinsa dirinya sudah menginstruksikan agar sampaikan kepada masyarakat bahwa TNI bersifat netral dan siap untuk memberikan kondisi kondusif dan aman.

Dirinya juga meminta jika terjadi masalah yang kurang bagus, agar segera disampaikan sehingga bisa segera diselesaikan. 

“Jadi suatu kejadian yang kurang pas, kurang enak dan sebagainya kita akan segera pantau untuk dikomunikasikan” ujarnya.

Dalam pengamanan Pilkada tahun 2018, Kodim 0913/PPU akan menerjunkan sedikitnya 150 pasukan dari Kompi C 600 Raider Petung dan 100 personel dari Kodim 0913 PPU sehingga total keseluruhan mencapai 250 personel. (wn1017)


Simulasi Pengamanan Pilkada, Antisipasi Gangguan

Selasa, 23/01/2018

Simulasi: Kodim 0913/PPU saat menggelar simulasi pengamanan Pilkada, Senin (22/1). Sebanyak 250 personel disiapkan untuk mengamankan pilkada.

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.