SAMARINDA - Sebanyak 450 prajurit Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar pelatihan teknik menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla), guna mengantisipasi bencana lebih besar di provinsi yang hutannya sangat luas.

“Pelatihan ini digelar selama empat hari, mulai Senin hingga Kamis (7/12),” ujar Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Irham Waroihan, saat mengecek kesiapsiagaan latihan penanggulangan bencana alam karhutla di Desa Purwajaya, Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ia menuturkan bahwa kondisi alam Kalimantan Timur secara empiris dapat dilihat dengan perubahan biogeofisik alam, pemanasan global dan perubahan iklim.

Kemudian degradasi sumber daya alam dan lingkungan, sehingga menimbulkan berbagai fenomena alam yang memicu terjadinya bencana, seperti El Nino yang menyebabkan kekeringan atau kemarau panjang.

Danrem menjelaskan, pelatihan ini bertujuan agar prajurit cekatan menangani kebakaran hutan, lahan, gangguan asap dan dampak-dampak lain yang ditimbulkannya, seperti kerawanan pangan, timbulnya berbagai wabah penyakit, maupun hal lain yang tidak diinginkan.

Kegiatan tersebut digelar sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Bencana Alam, yakni terkait keterlibatan TNI-AD dalam penanggulangan bencana yang diwadahi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dasar lainnya adalah Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, dalam pasal 7 ayat 2 disebutkan bahwa tugas pokok TNI dilaksanakan dengan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang (OMSP).

Berdasarkan aturan ini, maka di antara tugas dalam OMSP adalah membantu menanggulangi pemulihan akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.

Danrem juga mengatakan bahwa latihan penanggulangan bencana alam ini merupakan simulasi pengarahan kekuatan Korem 091/ASN dengan Satuan Badan Pelaksana di bawahnya, dalam memberikan bantuan kepada pemerintah daerah guna penanggulangan akibat bencana alam, khususnya di daerah Kalimantan Timur. (ant)