SAMARINDA –Pendpatan Asli Daerah (PAD) di Kota Tepian menjadi hal penting di tengah badai defisit anggaran. Sebab kondisi keterpurukan anggaran tidak hanya terjadi di Samarinda, namun hal ini juga berlaku di kota-kota besar di Pulau Jawa. Sehingga masing-masing daerah dituntut mandiri dalam pendapatan daerahnya. Namun sampai saat ini PAD Samarinda belum mampu menopang kebutuhan pembangunan di Samarinda sehingga masih mengharapkan kucuran anggaran dari Pemerintah Pusat.

Belum lama ini Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda Hermanus Barus meluncurkan produk baru yang dapat mengontrol pemasukan secara online terhadap pajak daerah Samarinda yaitu tapping box.

“Jadi semua transaksi di restoran maupun hotel yang memasang tapping box akan terpantau langsung di Bapenda. Paling tidak satu tapping box minimal bisa menghasilkan Rp5 juta perbulannya,” ujar mantan Kepala Inspektorat Daerah (Itda) Samarinda ini.

Saat ini sudah ada 30 unit tapping box siap digunakan di seluruh restoran dan hotel di Samarinda. Namun yang sudah terpasang baru sembilan unit yang tersebar di berbagai restoran maupun rumah makan ternama.

“Beberapa diantaranya Dapoer Dusun, Sambal Jogja dan Golden Bakery. Namun kedepannya kami targetkan seluruh restoran dan hotel dapat memasang tapping box agar pendapatan daerah kita kedepannya bisa meningkat,” terangnya.

Terpisah Kakanwil Dirjen Pajak Kalim dan Kaltara Samon Jaya mendukung langkah Bapenda dalam inovasi meningkatkan pendapatan daerah.

“Yang harus disadari oleh masyarakat bahwa membayar pajak bukan lagi suatu beban. Sebab membayar juga akan kembali pada pelayanan dan fasilitas untuk publik. Sehingga masyarakat juga harus tertib membayar pajak,” singkat Samon. (ms)