Rabu, 03/01/2018
Rabu, 03/01/2018
sugeng chairuddin
Rabu, 03/01/2018
sugeng chairuddin
SAMARINDA – Setelah mengesahkan APBD 2018, dokumen tersebut dievaluasi oleh Pemprov Kaltim untuk mendapat penambahan atas Bantuan Keuangan (bankeu). Setelah dinanti hingga tiga pekan, hasilnya cukup membantu atasi defisit anggaran. Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Angaran Pemerintah Daerah (TAPD) Samarinda Sugeng Chairuddin.
“Kami menerima bankeu dari pemprov senilai Rp153 miliar sejak 21 Desember lalu dan ada juga penambahan dari transfer provinsi yang terhambat dimasukkan tahun 2017,” ujar Sekretaris Kota Samarinda ini.
Adapun nilai APBD Samarinda yang berawal dari Rp 2 triliun 40 juta, kini bertambah menjadi Rp 2,183,40 triliun.
Hal-hal yang menjadi usulan sebutnya berasal dari kegiatan-kegiatan yang menjadi skala prioritas dan telah mendapat restu dari Pemprov Kaltim.
“Diantaranya untuk bidang pendidikan 27 persen dari APBD atau sekitar Rp 500 miliar. Lalu untuk bidang kesehatan 10 persennya atau sekitar 20 miliar. Sementara anggaran yang bisa digunakan untuk kegiatan fisik OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Samarinda hanya sekitar Rp 200 miliar,” urainya.
Selebihnya ia merincikan khusus untuk anggaran fisik tetap diutamakan untuk pengendalian banjir serta berbagai kegiatan OPD yang berkaitan dengan skala prioritas, sesuai dengan pertimbangan Pemprov Kaltim.
Selain itu lanjutnya, untuk penuntasan utang terhadap pihak ketiga juga dipastikan segera dibayar lunas.
“Tentunya setelah mendapat review dari BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) Kaltim. Nilainya ada sekitar Rp160 miliar dan itu juga segera kami tuntaskan,” tutup Sugeng. (ms)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.