Jumat, 19/01/2018
Jumat, 19/01/2018
Jumat, 19/01/2018
SAMARINDA - Setelah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri, Pemkot Samarida menyiapkan duit khusus untuk penanggulangannya. Tak tanggung-tanggung, Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan, Rp3 miliar dana On Call yang di APBD, bisa digunakan. Seperti diketahui, dana tersebut memang uang yang disediakan Pemkot, untuk dapat digunakan sewaktu-waktu.
Namun demikian, hingga kini Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda mengaku belum menggunakan sedikitpun uang On Call. “Belum ada, selama ini kami masih menyusun anggarannya, jadi belum pakai itu (dana On Call),” ujar Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda Osa Rafshodia saat menggelar Jumpa media di Samarinda Jumat (19/1) siang kemarin.
Padahal upaya DKK Samarinda dalam upaya pencegahan penyebaran Difteri tak dapat dianggap sepele. Sejak Sabtu 13 Januari, DKK mencatat sudah 30.993 orang di imunisasi. Hal ini juga dapat dilihat dari menurunnya tren pasien yang dirawat karena difteri. Osa menyebut, sejak Kamis hingga Jumat kemarin, hanya ada satu tambahan pasien baru.
“Secara grafik lebih banyak yang pulang . Tren pasien yang dirawat menurun.
Dari kemarin sampai hari ini hanya 1 yang masuk,” tukasnya.
Sosialisasi kepada masyarakat juga dianggap efektif, karena antusias warga datang ke puskesmas, atau posyandu untuk melakukan imunisasi juga sangat tinggi. Meski di kemudian hari, DKK akan menggunakan dana On Call yang disiapkan Pemkot, ia mengatakan akan memaksimalkan upaya yang sudah dilakukan sejak awal suspect difteri ditemukan di Samarinda.
“Kalau persentase berapa yang bisa digunakan bisa konfirmasi ke Pak Sekda ya,” tutupnya. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.