Kamis, 13/07/2017

Sidak Elpiji Melon, Temukan Banyak Kebocoran

Kamis, 13/07/2017

INSPEKSI MENDADAK: Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pedagang yang menjual gas elpiji tiga kilogram. Dalam Sidak kali ini ditemukan berat tabung yang tidak sesuai dengan ukuran yang sesungguhnya

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Sidak Elpiji Melon, Temukan Banyak Kebocoran

Kamis, 13/07/2017

logo

INSPEKSI MENDADAK: Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pedagang yang menjual gas elpiji tiga kilogram. Dalam Sidak kali ini ditemukan berat tabung yang tidak sesuai dengan ukuran yang sesungguhnya

SAMARINDA – Menindaklanjuti hasil rapat Tim Pengendalan Inflasi Daerah (TPID) di Balaikota terkait inflasi yang salah satunya disebabkan oleh gas elpiji tiga kilogram atau gas melon, maka Wakil Walikota Nusyirwan Ismail langsung turun inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa tempat, mulai dari pedagang eceran, pangkalan tabung gas hingga tempat isi ulang tabung gas, Kamis (13/7).

Lokasi pertama yang disasar yaitu pedagang eceran di seputaran Jalan Biawan, Lambung Mangkurat dan Kemakmuran. Setelah itu lanjut menuju salah satu pangkalan di Jalan Sentosa hingga tempat pengisian ulang Jalan HM Ardans, di lokasi inilah ditemukan sumber permasalahannya. 

Mengejutnya, hasilnya secara umum masih banyak ditemukan tabung gas tak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Seperti yang diketahui berat tabung gas melon hanya 5 kilo sedangkan isi gasnya 3 kilo, sewajarnya ketika diukur dengan timbangan, beratnya 8 kilo. 

“Ini masih banyak kami temukan beratnya tidak sampai 8 kilo dan setelah dicek ternyatanya banyak yang bocor. Rata-rata tadi beratnya 7,7 kilo, 7,8 kilo tapi ada juga kami temukan hingga 7,1 kilo, ini kan sudah berkurang sangat jauh dan masyarakat sebenarnya berhak tidak membeli gas yang beratnya sudah berkurang banyak seperti ini. Kalau hanya 1,5 persen itu tidak masalah namun ini sudah berkurang lebih,” ujar Nusyirwan.

Ia pun meminta kepada pihak Pertamina untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap kerusakan tabung-tabung yang sering dikeluhkan warga akibat kebocorannya.

“Nanti dari pihak Dinas Perdagangan bersama UPTD Metrologinya akan terus mengawasi persoalan ini. Kami tidak langsung menutup dulu namun saya minta ini dievaluasi,” tegas Nusyirwan.

Terpisah Sales Eksekutif Pertamina Samarinda Muhajir mengaku sudah melakukan berbagai pengawasan di setiap tempat pengisian tabung gas yang ada.

“Sebenarnya ini hanya siklusnya saja dan segera akan kami benahi hal-hal seperti ini. Namun kami terbuka saja apabila ada temuan seperti ini, yang pasti akan segera kami benahi dan tingkatkan lagi pengawasannya sesuai dengan perintah Pak Wawali,” singkat Muhajir.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Andriyani mengaku segera menindak lanjuti hal ini bersama UPTD Metrologi dibawah wewenangnya.

“Kami siap saja menjalankan tugas karena ini sudah bagian dari pekerjaan kami untuk mengawasi,” demikian Andriyani. (ms) 


Sidak Elpiji Melon, Temukan Banyak Kebocoran

Kamis, 13/07/2017

INSPEKSI MENDADAK: Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pedagang yang menjual gas elpiji tiga kilogram. Dalam Sidak kali ini ditemukan berat tabung yang tidak sesuai dengan ukuran yang sesungguhnya

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.