Selasa, 18/07/2017

Antisipasi Gerakan Radikal Masuk Sekolah

Selasa, 18/07/2017

saifi jamri

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Antisipasi Gerakan Radikal Masuk Sekolah

Selasa, 18/07/2017

logo

saifi jamri

SAMARINDA - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim Saifi memastikan, tak akan menerima calon guru agama dalam lingkup pendidikan di bawah Kemenag jika terindikasi terkait dengan gerakan atau organisasi radikal.

Menurut dia, ancaman masuknya paham radikal melalui pintu sekolah harus diantisipasi.  Pasalnya, interaksi dengan anak yang cenderung lebih lama, bisa saja membentuk karakter anak.

“Kalau ada guru yang indikasinya kesana, aneh-aneh, melarang anak untuk berdoa setelah sholat misalnya itu kalau seleksi guru tak akan di terima. Kami tidak ingin Indonesia kacau, tidak aman dan terbelah-belah,” ujar Saifi ditemui di Kantornya di Samarinda Senin (17/7) kemarin.

Ia mengatakan, pihaknya pada dasarnya telah melakukan pembinaan terhadap guru, secara berkala.  Namun pasca kasus ormas radikal anti kebangsaan kian menyeruak, pihaknya memperketat dan memperbanyak pembinaan.

Tahun ini saja misalnya, Saifi mengatakan Kemenag Kaltim telah mengumpulkan Kepala Sekolah dilingkungan Kemenag untuk diberi pembinaan, terkait dengan kurikulum yang digunakan.

“Muatan ketaqwaan, moralitas dan muatan kecintaan terhadap tanah air, juga terus ditanamkan dalam kurikulum, jadi akhlaknya baik dan nasionalismenya juga terpupuk,” paparnya.

Sementara itu, untuk tindakan yang akan dimabil ketika ada oknum guru yang terindikasi terlibat organisasi radikal, Saifi mengatakan akan merangkul dan melakukan pembinaan secara lebih dalam.

Dikatakannya, cara ini lebih efektif, dibandingkan dengan upaya represif seperti pemecatan atau yang lainnya.

“Kami ingatkan terus, bahwa mencintai tanah air itu juga bagian dari iman, karena pendidikan ini dasar yang amat penting.  

Ketika isu kebangsaan ini  muncul, kami ingatkan kembali khususnya kepada guru agama, jangan sampai terjadi seperti negara lain, hanya gara-gara beda pemahaman, jangan sampai kurikulum kita diobok-obok,” ungkapnya. (rs)


Antisipasi Gerakan Radikal Masuk Sekolah

Selasa, 18/07/2017

saifi jamri

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.