Selasa, 18/07/2017
Selasa, 18/07/2017
NORMALISASI SKM: Proyek normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) terus berlanjut dan diharapkan akan dapat menata kawasan pemukiman dan menjadikan aliran sungai lebih normal.
Selasa, 18/07/2017
NORMALISASI SKM: Proyek normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) terus berlanjut dan diharapkan akan dapat menata kawasan pemukiman dan menjadikan aliran sungai lebih normal.
SAMARINDA - Sejak memasuki pemerintahan Walikota Syaharie Jaang dan Wakilnya Nusyirwan Ismail (Jaanur) periode kedua, relokasi warga Sungai Karang Mumus (SKM) sudah mulai berjalan pada segmen Jalan S Parman. Namun hingga kini nasib warga masih belum jelas, padahal pemerintah sudah menyiapkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jalan Teuku Umar.
Tak cukup di satu lokasi, saat ini juga tersedia rusunawa yang tampak megah di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir.
“Satu lagi yang hampir rampung pembangunannya itu di Bengkuring. Semua pembangunan rusunawa itu kami mengandalkan dari APBN,” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Dadang Airlangga Nopandani.
Menjelang pembahasan APBD Perubahan ini, Dadang pun mengakui dalam proses relokasi warga SKM tidak menjadi prioritas dalam pengajuan anggaran.
“Sebab anggarannya sangat terbatas, sehingga kami fokuskan saja untuk pembangunan museum samarendah karena itu saja sudah memerlukan anggaran Rp10 miliar rencananya tahun ini tuntas sesuai dengan janji kepada masyarakat dan tokoh-tokoh Samarinda lainnya,” urainya.
Sehingga, lanjut Dadang untuk program relokasi warga SKM benar-benar mengharapkan anggaran dari pusat.
“Dari pusat yang membangun kita tinggal menerima kunci saja,” imbuhnya.
Setelah penyerahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pengelolaan rusunawa baik di Harapan Baru maupun di Bengkuring, sebut Dadang akan diserahkan kepada Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU). (ms)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.