Jumat, 28/07/2017
Jumat, 28/07/2017
PROYEK JALAN: Meski di tengah kondisi anggaran yang defisit, namun Pemkot Samarinda masih tetap menggarap pembangunan jalan di kawasan pinggiran, seperti di daerah Sambutan. Tujuannya untuk memperlancar akses ke berbagai kawasan. (FOTO: IST)
Jumat, 28/07/2017
PROYEK JALAN: Meski di tengah kondisi anggaran yang defisit, namun Pemkot Samarinda masih tetap menggarap pembangunan jalan di kawasan pinggiran, seperti di daerah Sambutan. Tujuannya untuk memperlancar akses ke berbagai kawasan. (FOTO: IST)
SAMARINDA – Pengguanaan DAK saat ini sudah mencapai 75 persen. Sehingga Pemkot Samarinda dianggap sudah mencapai target dan dipastikan akan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) kembali. Hal ini diungkapkan oleh Kabag Pembangunan Pemkot Samarinda Anwar Juhri.
“Kita akan kembali mendapatkan bantuan DAK 30 persen dari Rp 267,7 miliar total keseluruhannya di tahun ini. Karena kami sudah mencapai target akhirnya kita kembali optimis mendapatkan DAK seluruhnya,” ujar Kabag Pembangunan Pemkot Samarinda Anwar Juhri.
Selebihnya ia merincikan kucuran anggaran DAK pada awal triwulan yaitu Rp 29 miliar. Namun menurutnya nominal setiap triwulannya masih bisa berbeda. Tergantung dari masing-masing kegiatan atau berupa non fisik.
Selanjutnya ia merincikan dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendapatkan anggran berlebih diantaranya Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.
“Dinkes Samarinda menjadi OPD yang paling banyak menerima kucuran dana tersebut. Sebab untuk pembangunan gedung bedah di RSUD Aw Syahranie itu Rp 44 miliar. Sedangkan PUPR saya tidak tahu berapa anggaran turun ke sana mungkin sekitar Rp28 miliar yang jelas anggaran itu untuk pembangunan jembatan, peningkatan jalan, dan drainase,” urai Anwar.
Selebihnya ia menyebutkan PUPR Samarinda telah melaksanakan dua proyek yaitu pembangunan jalan yang berlangsung di kawasan Kecamatan Sambutan.
“Karena kegiatannya berkaitan dengan pembangunan jalan yang menghubungkan ke tempat lain pinggiran kota dan bertujuan untuk membuka kawasan kawasan jalan pinggran kota. Jadi tidak bisa untuk dalam kota, karena tidak bisa digeser. Makanya proyeknya di Sambutan,” jelasnya.
Selain itu, untuk kegiatan irigasi yang juga menjadi tanggung jawabnya. Hero mengaku pihaknya telah bergerak di kawasan persawahan di kawasan Kelurahan Lempake, Samarinda Utara. “Di sana kan salah satu objek perkebunan kota,” ungkapnya.
Sedangkan kawasan lainnya sebut Anwar lokasi persawahan yang berada di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan.
“Kegiatannya beruapa irigasi untuk memenuhi kebutuhan tanam padi,” tutupnya. (ms)
Jumat, 28/07/2017
PROYEK JALAN: Meski di tengah kondisi anggaran yang defisit, namun Pemkot Samarinda masih tetap menggarap pembangunan jalan di kawasan pinggiran, seperti di daerah Sambutan. Tujuannya untuk memperlancar akses ke berbagai kawasan. (FOTO: IST)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.