Senin, 31/07/2017

Plafon Ambruk Bikin Robek Telinga Siswa

Senin, 31/07/2017

AMBRUK: Pihak SMPN 1 menunjukkan plafon ambruk yang menimpa siswa mereka, Senin (31/7) kemarin. Kondisi bangunan demikian, berpotensi kembali mencelakai siswa di masa mendatang. (FOTO: ROS/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Plafon Ambruk Bikin Robek Telinga Siswa

Senin, 31/07/2017

logo

AMBRUK: Pihak SMPN 1 menunjukkan plafon ambruk yang menimpa siswa mereka, Senin (31/7) kemarin. Kondisi bangunan demikian, berpotensi kembali mencelakai siswa di masa mendatang. (FOTO: ROS/KK)

SAMARINDA - Dzikri, siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Samarinda, Kalimantan Timur, dilarikan ke Puskesmas, pagi kemarin. Dia tertimpa plafon rapub yang ambruk, yang menimpa kepala dan melukai bagian telinganya. Kejadian serupa berpotensi terulang di masa mendatang.

“Benar, ada siswa kami yang tertimpa plafon. Waktu istirahat tadi,” kata Kepala SMP Negeri 1 Samarinda, Iswardati Hudzaifah, ditemui wartawan di kantornya, Jalan Anang Hasyim, Senin (31/7).

Peristiwa itu mengejutkan pihak sekolah. Saat jam istirahat, Dzikri berada di selasar kelas, bersenda gurau bersama dengan teman-temannya. Begitu dia menarik perlahan aluminium plafon yang menjuntai ke bawah, seketika itu plafon ambruk.

“Luka robek di bagian telinganya, dibawa tadi ke Puskesmas, dan dipulangkan ke rumahnya. Tadi disarankan ke rumah sakit,” ujar Iswardati.

Dia menerangkan, secara umum, kondisi bangunan SMP Negeri 1 memprihatinkan. Hampir di semua ruang kelas, yang berjumlah 33 kelas berisi 1.027 siswa, plafonnya nyaris ambruk.

Ambruknya plafon ini, kali kedua terjadi. Yang pertama, sekira tahun 2015 lalu, saat libur sekolah. Plafon di ruang guru ambruk. Beruntung tidak ada aktivitas saat itu.

“Plafon cuma bergantung dengan penahan kawat, yang dipaku di beton. Rawan ambruk. Kita belum lakukan perbaikan, karena tidak ada dananya,” ungkap Iswardati.

“Kita sudah ajukan perbaikan ke Wakil Wali Kota (Nusyirwan Ismail) yang juga alumni SMP Negeri 1. Kita juga sudah usulkan ke Dinas Cipta Karya. Tapi anggaran lagi defisit,” tambah Iswardati.

Sementara Humas SMP Negeri 1 Samarinda Normala menambahkan, bangunan SMP N 1 sudah baru berusia 7 tahun, dan ditempati 6 tahun terakhir. “Kondisi bangunannya ya seperti ini. Bagaimana ya kita mau ngomong,” sebut Normala.

Akibat plafon rawan ambruk, salah satu akses ke lantai 2 dari 3 lantai yang ada, terpaksa ditutup pihak sekolah lantaran membahayakan siswa. “Kalau dipakai lalu lalang siswa, rawan karena plafonnya juga rapuh,” terang Normala.

Selain plafon rawan ambruk, keramik dan dinding sekolah juga retak-retak, dan air hujan rembes ke sela plafon. Wartawan berkesempatan mengamati langsung kondisi sekolah. Apa yang disampaikan Iswardati dan Normala, tidaklah berlebihan, dan bersesuaian dengan faktanya. Terlihat, plafon di 2 ruang guru bolong. Kondisi paling parah plafon rawan ambruk, berada di lantai III yang ditempati siswa kelas I. Konstruksi plafon juga sangat riskan karena hanya berkait dengan kawat tipis.

“Kalau di lantai II ditempati kelas VIII dan lantai I ditempati siswa kelas XI,” ungkap Normala.

Bangunan SMPN 1 ini, merupakan bangunan baru. Bangunan pertama, berada di Jalan Bhayangkara, yang digusur untuk kepentingan pembangunan taman kota. Padahal, bangunan awal itu, merupakan salah satu ikon kota, dimana desain bangunan asli merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda. (ros)


Plafon Ambruk Bikin Robek Telinga Siswa

Senin, 31/07/2017

AMBRUK: Pihak SMPN 1 menunjukkan plafon ambruk yang menimpa siswa mereka, Senin (31/7) kemarin. Kondisi bangunan demikian, berpotensi kembali mencelakai siswa di masa mendatang. (FOTO: ROS/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.