SAMARINDA - Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Samarinda Yulianus Parangan menjelaskan, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Tepian dari tahun 2016 sampai 2017 makin meingkat. baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah Kota Samarinda. "Untuk  peringkat pertama yang paling ramai dikunjungi adalah destinasi religi, seperti Islamic Center, Budist Center, Katolik Center lalu diikuti oleh destinasi buatan." ujar saat ditemui koran Kaltim (1/8) kemarin.

Berdasar data yang ada, ia menilai bahwa warga Kota Samarinda maupun wisatawan yang datang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Salah satu destinasi wisata yang ada Kolam Serayu misalnya. Obyek wisata yang baru diresmikan oleh wali kota Samarinda pada April lalu ini merupakan salah satu destinasi yang cukup ramai dikunjungi dan berada di peringkat kedua setelah wisata religi, terutama pada saat liburan tiba. 

Tercatat obyek wisata yang baru diresmikan 4 bulan yang lalu untuk periode April sampai Juni sudah dikunjungi 1.249 orang. "Kunjungan Kolam Serayu yang berada di kawasan Tanah Merah, mengalami peningkatan, terutama pada saat liburan," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa destinasi wisata bukan hanya wisata alam, wisata budaya maupun religi saja. Sebagai-mana dalam undang-undang, bahwa destinasi wisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan saling melengkapi terwujudnya kepariwisataan. 

"Pariwisata itu banyak turunannya prasarana lain juga termasuk Detinasi Wisata misalnya  pusat pembelanjaan, perhotelan dan kuliner juga termasuk", jelasnya. 

Menurutnya, obyek  wisata merupakan sektor yang cukup padat modal, baik dalam pembuatan maupun perawatan-nya.  Karena itu, menyusul melemahnya pertumbuhan ekonomi yang sedang melanda Kaltim, maka hal ini menjadi salah satu kendala dalam mengem-bangkan destinasi wisata yang ada di Kota Tepian. 

Salah satu upaya yang dilakukan olah Dinas Pariwisata adalah dengan melakukan kerja sama dengan berbagi perusahaan pengelola tempat wisata. Di lain sisi dengan adanya kerjasama ini maka selain meningkatkan PAD juga meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat Samarinda yang bekerja di sektor wisata tersebut. "Sektor pariwisata menyumbang sekitar 27 persen PAD Samarinda, ujarnya. (fp717)