Selasa, 08/08/2017

Tahrir: Daripada Mubazir Lebih Baik Dirental

Selasa, 08/08/2017

IST TAK MAKSIMAL: Keberadaan water master yang dibeli Pemkot Samarinda hingga kini belum maksimal. Aktivitas alat berat ini pun jarang terlihat. Padahal, anggaran yang diperlukan untuk membeli tidak sedikit.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Tahrir: Daripada Mubazir Lebih Baik Dirental

Selasa, 08/08/2017

logo

IST TAK MAKSIMAL: Keberadaan water master yang dibeli Pemkot Samarinda hingga kini belum maksimal. Aktivitas alat berat ini pun jarang terlihat. Padahal, anggaran yang diperlukan untuk membeli tidak sedikit.

Alat Rp14 Miliar Tak Kerja Maksimal

SAMARINDA – Tak sedikit anggaran telah digelontorkan Pemkot Samarinda untuk menanggulangi banjir. Bahkan sampai membeli water master sebagai alat pengeruk sedimen untuk mengurangi lumpur di Polder maupun SKM. Alat yang berasal dari Finlandia ini dibeli dengan APBD senilai Rp14 miliar. 

Namun dalam pengerjaannya, alat ini justru tidak juga maksimal dalam melakukan pengerukan lumpur, belum lagi anggaran yang diperlukan untuk mengoperasikan water master juga tidak sedikit jika difungsikan setiap saat. 

Kini water master tengah mengeruk sedimen di Polder Gang Indra Jalan Pangeran Antasari, hingga tiga bulan berjalan, kinerjanya baru mencapai 70 persen. Menanggapi hal ini Ketua Komisi III DPRD Samarinda Muhammad Tahrir mengatakan pembelian water master dianggar sebagai hal mubazir.

“Kenapa harus dibeli kalau penggunaannya pun tidak maksimal. Lebih baik dirental dulu, ketika ada perencanaan matang baru digunakan lagi alatnya, sehingga kalau tidak anggarannya kan lebih hemat,” ujar politis Golkar ini.

Ia pun menilai, dalam melakukan suatu kegiatan khususnya dalam mengurangi genangan banjir, perlu dibuat skala prioritas.

“Kalau hanya membuat secara dadakan, kerja tunggu permintaan itu kan jadi tidak efektif. Harusnya ditengah anggaran defisit ini perlu dibuat kegiatan yang lebih prioritas untuk mengendalikan banjir, serta setiap kegiatan penanggulangan banjir perlu ditentukan target pencapaiannya,” tutur Tahrir.

Ia pun menyebut setelah kegiatan Reses dewan, Komisi III segera melakukan evaluasi terhadap instansi terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.

“Apalagi ini kan sudah mendekati penetapan APBD Perubahan, makanya nanti kami akan mengevaluasi setiap instasi khususnya yang bersentuhan dengan kegiatan banjir. Jangan lagi ada kegiatan yang selalu dibuat mendadak tanpa perencanaan yang matang,” demikian Tahrir. (ms) 


Tahrir: Daripada Mubazir Lebih Baik Dirental

Selasa, 08/08/2017

IST TAK MAKSIMAL: Keberadaan water master yang dibeli Pemkot Samarinda hingga kini belum maksimal. Aktivitas alat berat ini pun jarang terlihat. Padahal, anggaran yang diperlukan untuk membeli tidak sedikit.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.