Kamis, 10/08/2017

Program Utama Justru Masih Tarik Ulur

Kamis, 10/08/2017

PROGRAM UTAMA: Program penanggulangan banjir kini menjadi prioritas penting dilakukan Pemkot Samarinda, mengingat ancaman banjir memang semakin meningkat.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Program Utama Justru Masih Tarik Ulur

Kamis, 10/08/2017

logo

PROGRAM UTAMA: Program penanggulangan banjir kini menjadi prioritas penting dilakukan Pemkot Samarinda, mengingat ancaman banjir memang semakin meningkat.

SAMARINDA – Sejak menjabat dalam periode kedua, Walikota Syaharie Jaang dan Wakilnya Nusyirwan Ismail sudah memprogram untuk penanggulangan banjir. Salah satunya diwujudkan dalam pengesahan APBD murni 2017 pada Desember lalu, yang fokus dalam penanganan banjir berbentuk Multi Years Contract (MYC) di kawasan KH Wahid Hasyim dan DI Panjaitan. Setelah mendapatkan revisi dari Pihak Pemprov, akhirnya beban Pemkot Samarinda, sebab Pemprov Kaltim mengambil alih penangan banjir kawasan DI Panjaitan. 

Namun hingga kini program MYC masih tarik ulur antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Samarinda. Dengan mempertimbangkan kondisi keuangan daerah, TAPD pun meminta agar program MYC dibatalkan, sementara dari Banggar meminta kegiatan ini berjalan untuk mengatasi banjir di kawasan Wahid Hasyim.

Kasus ini pun dibawa ke Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk mendapatkan Legal Opini (LO) untuk mengubah penggunaan APBD murni. Hingga keputusan itu dibuat, Kejari pun meminta agar perubahan mekanisme tersebut diparipurnakan lagi. 

Sebelumnya Wakil DPRD Samarinda Siswadi menyebutkan untuk menjalankan program MYC atau tidak, terletak pada Perda yang telah diketuk.

“Kalau mau mending direvisi saja Perda yang ada, karena program MYC ini kan masih dalam batang tubuh APBD,kalau mau mengubahnya ya direvisi saja Perda yang ada. Tidak lama kok itu,” ujar politisi PDI Perjuangan ini. 

Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekkot) Sugeng Chairuddin meyakinkan pihaknya akan segera merapat dengan tim Banggar DPRD Samarinda untuk membahas persoalan ini.

“Untuk penanganan banjir nanti akan kami masukkan kegiatannya dalam APBD Perubahan. Tapi itu berdasarkan pembahasan internal kami, namun kami perlu membicarakan hal ini juga dengan tim Banggar,” ujar Sugeng.

Untuk saat ini tercatat penggunaan APBD sudah terealisasi Rp112,97 miliar lebih dengan 45 paket berdasarkan e-tendering dari Badan Pelelangan Barang dan Jasa (BPBJ) Samarinda.

Sementara itu Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Anwar Juhri mengatakan pengesahan APBD Perubahan baru bisa dilaksanakan setelah evaluasi penggunaan APBD murni dituntaskan. “Ini masih proses evaluasi penyerapan APBD murni oleh setiap OPD. Setelah ini selesai, baru akan kita bahas berapa sisa anggaran yang tersedia bersama Banggar,” demikian Anwar. (ms)


Program Utama Justru Masih Tarik Ulur

Kamis, 10/08/2017

PROGRAM UTAMA: Program penanggulangan banjir kini menjadi prioritas penting dilakukan Pemkot Samarinda, mengingat ancaman banjir memang semakin meningkat.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.