Minggu, 13/08/2017
Minggu, 13/08/2017
RUMAH warga di RT 07 Kelurahan Gunung Lingai, Minggu (13/8) sore kemarin. Ketinggian air naik begitu cepat, memaksa warga berkemas dan mengangkut barang mereka ke tempat lebih aman. (FOTO: ROS/KK)
Minggu, 13/08/2017
RUMAH warga di RT 07 Kelurahan Gunung Lingai, Minggu (13/8) sore kemarin. Ketinggian air naik begitu cepat, memaksa warga berkemas dan mengangkut barang mereka ke tempat lebih aman. (FOTO: ROS/KK)
SAMARINDA - Banjir hingga 50 centimeter merendam rumah warga di Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, Minggu (13/8) kemarin. Air banjir bercampur lumpur itu imbas dari hujan deras yang mengguyur, Sabtu (12/8) sore lalu.
Kenaikan air banjir kali ini terbilang sangat cepat. Dalam waktu 3 jam, air sudah merangkak naik hingga 20 centimeter. Warga pun was-was ketinggian air terus merangkak naik.
“Jam 10 pagi tadi belum masuk ke teras rumah. Lewat jam 10, cepat sekali air naik sampai setengah lutut,” kata warga RT 07 Kelurahan Gunung Lingai, Fachri, Minggu (13/8).
Dia menduga, kenaikan air banjir bercampur lumpur itu disebabkan jebolnya tanggul tambang batubara. “Karena airnya ini keruh campur lumpur,” ujarnya.
Sabtu (12/8) sore hingga malam lalu, banjir 1 meter merendam kawasan Desa Muang, Kelurahan Lempake dan kawasan Bayur di Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara. Diduga, surutnya banjir di kedua wilayah itu, mengakibatkan anak Sungai Karang Mumus (SKM) dari Benanga meluap.
“Di daerah utara Samarinda itu sudah semakin habis area kawasan hijau. Begitu hujan deras seperti Sabtu kemarin, sungai cepat meluap karena banjir di Lempake, air turun ke Benanga,” kata warga RT 07 lainnya, Adi. (ros)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.