Selasa, 15/08/2017
Selasa, 15/08/2017
CEK KWH METER: Walikota Samarinda, Syaharie Jaang mengecek KWH meter milik pelanggan di Loa Kumbar, Kelurahan Loa Buah yang baru saja memperoleh sambungan listrik dari PLN.
Selasa, 15/08/2017
CEK KWH METER: Walikota Samarinda, Syaharie Jaang mengecek KWH meter milik pelanggan di Loa Kumbar, Kelurahan Loa Buah yang baru saja memperoleh sambungan listrik dari PLN.
SAMARINDA - Walikota Samarinda Syaharie Jaang tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya, dengan hadirnya listrik PLN di Loa Kumbar kelurahan Loa Buah Kecamatan Sungai Kunjang tepat diusia 72 tahun Indonesia merdeka.
“Hari ini saya bergembira. Ada masalah pembangunan yang sudah teratasi di Loa Kumbar. Wajar, kalau masyarakat mengeluh listrik. Apalagi ini di ibukota Kaltim, tentunya menjadi viral. Baru menikmati listrik di usia 72 tahun Indonesia merdeka. Alhamdulillah, tidak ada lagi di Samarinda terisolir listrik,” ungkap Jaang dalam sambutannya pada peresmian jaringan listrik PLN di Loa Kumbar di balai pertemuan, kemarin.
Menurut Jaang, hadirnya PLN di Loa Kumbar tidak terlepas motto dari BUMN yaitu hadir untuk negeri. “Kalau tidak hadir untuk negeri, PLN pasti ngitung untung ruginya. Yang jelas membangun jaringan di sini, 10 tahun saja investasi tidak kembali karena memang jumlah rumahnya tidak banyak,” tegas Jaang.
Jaang menyampaikan terima kasih atas nama warga, karena warganya sudah bisa menikmati listrik selama 24 jam. “Dulunya hanya bisa 6 jam secara mandiri dan bergiliran. Itupun 6 jam hanya di malam hari dengan biaya mencapai 200 ribu,” sebut Jaang.
Jaang juga berpesan supaya warga bisa menyisihkan uangnya sehari khusus untuk listrik, atau memilih berhenti merokok dan uangnya disisihkan untuk beli voucher listrik.
“Saya sangat senang. Tapi bukan karena pembiaran, sehingga terlambat,” sebut Jaang.
Menurutnya, daerah sini dulu merupakan perusahaan kayu, mereka semua awalnya keluarga besar perusahaan tersebut, hingga akhirnya perusahaan tutup dan mereka menetap disini.
“Makanya seperti daerah yang terpisah dengan Samarinda. Dulu kita harus naik kapal atau perahu, bahkan menguburkan jenazah juga diangkut pakai kapal. Tapi sekarang, alhamdulillah, listrik sudah masuk dan jalan pun sudah tembus, walaupun belum semuanya dicor,” ungkap Jaang.
Termasuk masalah pendidikan, lanjut Jaang tidak lepas dari perhatiannya dengan mendirikan SDN filial no 005, dan menyiapkan sarana ibadah masjid.
Ia menyebutkan di Loa Kumbar ini ada 87 rumah tangga warga, yang saat ini sudah tersambung 69 rumah, sisanya menyusul. “Total anggaran membangun jaringan ini mencapai Rp 1,7 miliar. Mudahan dengan biaya besar ini, keberadaan listriknya benar benar bermanfaat,” beber Rustamaji. (ms/*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.