SAMARINDA – Rabu (7/6) Walikota Syaharie Jaang mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam Perusahaan Daerah (Perusda) untuk triwulan I (Januari-Maret), di ruang rapat wawali, Rabu (7/6). Dalam penyampaiannya, ia menyebutkan sampai saat ini tiga Perusda dianggap sudah sehat, namun yang paling memiliki profit yaitu PDAM.

“Meskipun dianggap perusda yang paling profit, namun saya tetap meminta agar kualitas air dan kebocoran pipa bisa diminimalisir, apalagi ini bulan puasa yang terpenting distribusi tidak terganggu,” ujar orang nomor satu di Samarinda itu.

Sedangkan dua Perusda lainnya menurut Jaang masih perlu evaluasi karena ada beberapa masukan dari hasil rapat tersebut. 

“Untuk BPR (Bank Pengkreditan Rakyat) tadi disebutkan ada kredit yang macet. Makanya saya minta itu ditelusuri dulu itu asalnya dari mana. Apakah dari pihsak swasta atau ada juga dari pegawai pemkot. Kalau memang betul ada PNS kami yang macet dengan kreditnya itu juga dievaluasi dulu penyebabnya apa,” jelas Jaang

Ia pun tidak menginginkan ada pegawainya yang bermasalah dengan kredit di BPR, apalagi sampai mengambil kredit di bank lain, sebab hal ini justru membuat utang semakin banyak.

Selanjutnya, Perusda Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU) yang saat ini dipimpin oleh Khoirul Fadli.

“Tadi kami juga dapat laporan di pergudangan ada lantai yang rusak. Namun dengan keterbatasan yang ada saat ini, maka saya minta agar penyewa gudang saja dulu memperbaikinya,” imbuh Jaang.

Terpisah Khoirul Fadly mengakui saat ini PDPAU memang tidak ditarget memberikan keuntungan bagi Pemkot Samarinda.

“Bisa dibilang PDPAU saat ini baru stabil, sehingga jika keuntungan kami akan gunakan untuk pembayaran pesangon bagi karyawan kami dirumahkan. Totalnya Rp1,4 miliar dan ini sudah berjalan untuk pelunasannya,” tutup Fadli. (ms)