Kamis, 24/08/2017

Tak Banyak, Rp40 M Diusulkan Untuk Banjir

Kamis, 24/08/2017

TERGENANG: Meski curah hujan hanya sebentar, namun sejumlah wilayah di Samarinda sudah tergenang banjir seperti yang terjadi kemarin. Genangan air di sejumlah ruas jalan ini menyebabkan kemacetan lalu lintas. (FOTO: MELISA/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Tak Banyak, Rp40 M Diusulkan Untuk Banjir

Kamis, 24/08/2017

logo

TERGENANG: Meski curah hujan hanya sebentar, namun sejumlah wilayah di Samarinda sudah tergenang banjir seperti yang terjadi kemarin. Genangan air di sejumlah ruas jalan ini menyebabkan kemacetan lalu lintas. (FOTO: MELISA/KK)

SAMARINDA – Menjelang pengesahan APBD Perubahan, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di ambang kecemasan karena khawatir tak dapat anggaran. Namun berdasarkan hasil rapat dengan tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Samarinda, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menetapkan hanya dua kegiatan yang akan difokuskan dalam penggunaan APBD-P yaitu kegiatan normalisasi banjir dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). 

Selaku instansi yang menjadi leading sektor kegiatan penanggulan banjir, melalui Kabid Pengendalian Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Budi Tristiyono menyebutkan hanya mengusulkan Rp40 miliar dalam APBD-P.

“Karena waktu kita juga tinggal sedikit serta anggaran yang terbatas, makanya kita hanya mengusulkan anggaran sewajarnya saja untuk kegiatan tambahan hingga akhir tahun dalam APBD-P nanti,” ujar pria yang akrab disapa Budi.

Menghadapi banjir memang bukan perkara mudah bagi Budi, bahkan menurut untuk sekedar untuk kegiatan pemeliharaan dari berbagai proyek pembangunan untuk pengentasan banjir saja membutuhkan anggaran hingga Rp100 miliar.

Namun untuk saat ini, ia berusaha mengoptimalkan anggaran yang ada untuk melakukan kegiatan-kegiatan kecil untuk mengurangi banjir.

“Anggaran saat ini hanya Rp5 miliar itu juga harus dibagi-bagi untuk pengoperasioan water master dan juga kegiatan normalisasi drainase yang dilakukan selama ini oleh tim swakelola atau bisa sering disebut hantu banyu. Padahal idealnya untuk sekedar kegiatan pemeliharaan itu bisa sampai Rp100 miliar,” urainya.

Ia pun optimis dalam pengesahan APBD-P dapat menambah anggaran dalam berbagai kegiatan yang akan ia jalankan hingga akhir tahun ini.

“Ya memang tidak bisa terlalu banyak juga. Namun dengan anggaran yang terbatas ini akan kami coba untuk maksimal bekerja, salah satunya yang saat ini tengah dikerjakan yaitu Polder Gang Indra yang saat ini bisa dirasakan sendiri dampaknya oleh masyarakat yaitu berkurangnya genangan banjir antasari. Kalaupun disana sempat banjir, paling tidak kendaraan masih bisa melintas dan tidak menyebabkan macet,” demikian Budi. (ms) 


Tak Banyak, Rp40 M Diusulkan Untuk Banjir

Kamis, 24/08/2017

TERGENANG: Meski curah hujan hanya sebentar, namun sejumlah wilayah di Samarinda sudah tergenang banjir seperti yang terjadi kemarin. Genangan air di sejumlah ruas jalan ini menyebabkan kemacetan lalu lintas. (FOTO: MELISA/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.