Senin, 11/09/2017
Senin, 11/09/2017
syaharie jaang
Senin, 11/09/2017
syaharie jaang
SAMARINDA - Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengancam pedagang yang menjual tabung gas elpiji 3 kilogram atau biasa disebut tabung melon hingga melebihi patokan harga, bahkan mencapai Rp 30 ribu, akan melibatkan kepolisian untuk diproses.
“Keterlaluan kalau sampai memanfaatkan momentum kelangkaan menjual sampai Rp 30 ribu. Keuntungannya hampir dua kali lipat. Kasihan warga pra sejahtera dan UKM kita kalau harus membeli Rp 30 ribu. Saya akan minta tolong kepolisian,” ucap Jaang kepada wartawan ketika menghadiri Musyawarah Cabang Hiswana Migas kota Samarinda di Hotel Aston, Senin (11/9) kemarin.
Khusus kepada Manager Retail Fuel Marketing Region VI Kalimantan Rama Suhut, Jaang meminta agar Pertamina memperhatikan kelancaran distribusi gas melon di Samarinda.
“Terima kasih kepada Pertamina karena telah melakukan operasi pasar. Kalau perlu operasi pasar ini ditingkatkan lagi, dan tolong juga diperhatikan kelancaran distribusi supaya tidak terjadi kelangkaan. Kalau perlu tolong teman teman juga melakukan analisa kenapa sampai terjadi kelangkaan, apakah ada yang menimbun atau memang distribusi maupun stoknya,” tambah Jaang.
Jaang berpesan, selain kelangkaan, jangan sampai pula harganya mahalnya, karena semakin memberatkan warga dari keluarga pra sejahtera dan UKM di kondisi sekarang ini.
Ia mengungkapkan pula mendukung Pertamina dalam sosialisasi tabung gas pink 5 Kg, bahkan menyiapkan tempat di rumah jabatan untuk menjual tabung pink.
“Saya juga meminta kepada pegawai Pemkot yang mampu supaya tidak menggunakan tabung melon, supaya tabung bersubsidi itu tepat sasaran, digunakan mereka warga pra sejahtera dan UKM. Pegawai yang mampu gunakan tabung 5 kilo atau 12 kilo,” ucap Jaang mengakhiri. (ms)
syaharie jaang
SAMARINDA - Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengancam pedagang yang menjual tabung gas elpiji 3 kilogram atau biasa disebut tabung melon hingga melebihi patokan harga, bahkan mencapai Rp 30 ribu, akan melibatkan kepolisian untuk diproses.
“Keterlaluan kalau sampai memanfaatkan momentum kelangkaan menjual sampai Rp 30 ribu. Keuntungannya hampir dua kali lipat. Kasihan warga pra sejahtera dan UKM kita kalau harus membeli Rp 30 ribu. Saya akan minta tolong kepolisian,” ucap Jaang kepada wartawan ketika menghadiri Musyawarah Cabang Hiswana Migas kota Samarinda di Hotel Aston, Senin (11/9) kemarin.
Khusus kepada Manager Retail Fuel Marketing Region VI Kalimantan Rama Suhut, Jaang meminta agar Pertamina memperhatikan kelancaran distribusi gas melon di Samarinda.
“Terima kasih kepada Pertamina karena telah melakukan operasi pasar. Kalau perlu operasi pasar ini ditingkatkan lagi, dan tolong juga diperhatikan kelancaran distribusi supaya tidak terjadi kelangkaan. Kalau perlu tolong teman teman juga melakukan analisa kenapa sampai terjadi kelangkaan, apakah ada yang menimbun atau memang distribusi maupun stoknya,” tambah Jaang.
Jaang berpesan, selain kelangkaan, jangan sampai pula harganya mahalnya, karena semakin memberatkan warga dari keluarga pra sejahtera dan UKM di kondisi sekarang ini.
Ia mengungkapkan pula mendukung Pertamina dalam sosialisasi tabung gas pink 5 Kg, bahkan menyiapkan tempat di rumah jabatan untuk menjual tabung pink.
“Saya juga meminta kepada pegawai Pemkot yang mampu supaya tidak menggunakan tabung melon, supaya tabung bersubsidi itu tepat sasaran, digunakan mereka warga pra sejahtera dan UKM. Pegawai yang mampu gunakan tabung 5 kilo atau 12 kilo,” ucap Jaang mengakhiri. (ms)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.