SAMARINDA - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur berupaya menjembatani pemasaran karet mentah langsung menuju pabrik pengolahan karet dalam upaya untuk meningkatkan penghasilan para petani karet.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengatakan, dalam waktu dekat akan segera beroperasi pabrik karet di Kecamatan Palaran, Kalimantan Timur, yang menjadikan angin segar bagi para petani di tengah lesunya harga karet di pasaran.

“Pabrik karet itu tinggal menunggu ijin pengolahan limbah dan tahun ini rencananya akan segera diresmikan,” katanya.

Menurut Rahmad, ada beberapa faktor yang mendasari turunnya harga karet saat ini, yakni karena memang kualitas karet yang rendah dan yang kedua masih maraknya para tengkulak memainkan harga pasaran.

“operasi para tengkulak inilah yang akan kita putus, karena kedepan para petani bisa langsung menjual produk mereka ke pabriknya,” kata Ujang.

Pihaknya akan melakukan penyuluhan kepada para petani supaya karet mentah mereka bisa memenuhi kriteria pabrik.

“Kami juga akan memberikan bantuan soal permodalan untuk meningkatkan mutu dan kualitas para petani karet,” katanya.

Ia mengatakan Luas areal tanaman karet saat ini tercatat seluas 103.117 Hektare yang terdiri dari areal perkebunan rakyat 89.341 hektare, perkebunan besar negara sebesar 709 hektare dan perkebunan besar swasta 13.067 hektare dengan produksi seluruhnya berjumlah 59.963 ton karet kering.

Produksi karet di Kaltim pada umumnya dipasarkan ke Banjarmasin untuk kebutuhan pabrik crumb rubber. 

Ia menambahkan bahwa pusat tanaman karet terbesar berada di Kabupaten Kutai Barat (Kecamatan Melak dan Barong Tongkok).

Areal penanaman karet lainnya yang cukup luas berada di Kecamatan Palaran dan Samarinda Ilir (Kota Samarinda), Kecamatan Balikpapan Timur dan Balikpapan Utara (Kota Balikpapan), Kecamatan Segah dan Talisayan (Kabupaten Berau).

Kecamatan Tanjung Selor (Kabupaten Bulungan), Kecamatan Kota Bangun, Marang Kayu, Samboja dan Muara Badak (Kecamatan Kutai Kartanegara). (ant)