Jumat, 15/09/2017
Jumat, 15/09/2017
Nurrahmani
Jumat, 15/09/2017
Nurrahmani
SAMARINDA – Untuk kesekian kalinya, investor asing berkunjung ke Pemkot Samarinda guna menawarkan kerjasama dalam pengelolaan sampah. Kali ini datang dari Investor China yang mencoba menawarkan kerjasama pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik. Pertemuan ini berlangsung di runag rapatWawali, Kamis (14/9).
Namun usai mempresentasikan teknologinya, Pemkot Samarinda belum juga menyetujui kerjasama tersebut. Sebab menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahman, perlu ada kajian agar APBD kota tidak terbebani dengan kerjasama ini.
“Untuk mengajukan kerjasama itu ada aturan PP nomor 38 tahun 2011 tentang sistem kerja sama. Disitu diterangkan ada sistem kerjasama. Kami minta mereka pelajari apakah ada sistem kerja sama atau mereka investasi murni. Setelah ada pertimbangan dari mereka, lalu akan diatur lagi pertemuan berikutnya,” ujar wanita yang akrab disapa Yama.
Untuk permulaan, ia meminta kepada investor agar menetapkan sistem kerjasamanya. Sebab, ini bukanlah kunjungan pertama kali, investor tersebut mengajukan tawaran kerjasama.
“Tapi yang terpenting kita ingin volume sampah ini bisa terurai dan nilai lebih yang dihasilkan dari investasi ini. Tawaran investasi ini bukan baru kali ini. Sebelumnya dari Jerman juga ada. Mereka sudah ambil data tapi hingga saat ini belum ada kabar,” urainya
Salah satu objek yang menjadi incaran kerjasama yaitu TPA di Kecamatan Sambutan. Namun untuk menghidupkan pengolahan sampah, perlu ada sumber air terdekat, serta gardu listrikyang berada disekitarnya.
“Kalau mereka butuh data siap kita kasih misalnya suplay sampah perhari ini 300 ton menurut data BPS. Tapi kami sampaikan bahwa menurut data kami ada sekitar 500 ton sampah setiap hari masuk ke sambutan. Tapi total produksi perharinya bisa mencapai 800 ton,” demikian Yama. (ms)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.