SAMARINDA – Menjadi pintu masuk menuju daerah perkotaan, seharusnya wilayah Kecamatan Loa Janan Ilir dan Samarinda Seberang khususnya di Jalan HM Rifadin mendapatkan penerangan yang cukup. Hal inilah yang menjadi perhatian Ketua Komisi III Muhammad Tahrir. 

“Harusnya ada kesadaran dari pemkot untuk mencukupi penerangan di daerah yang menjadi gerbang masuk Samarinda, agar citranya di mata pendatang juga baik,” ujar Tahrir.

Ia pun merekomendasikan jika anggaran Lampu Penerangan Jalanan Umum (PJU) untuk APBD 2018 juga perlu diperhatikan untuk penambahan anggaran di wilayah Seberang dan Loa Janan Ilir.

Sementara itu kabid Perencanaan Fisik dan Prasarana, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda Firdaus Akbar mengatakan dalam APBD Perubahan (APBD-P) memang tidak bisa berharap banyak untuk penambahan anggaran LPJU.

“Yang bisa dianggarkan hanya untuk biaya perawatan sebesar Rp 80 juta sebagai tambahan dari APBD murni,” ujar Firdaus.

Sebab, berdasarkan hasil kesepakatan, dalam APBD-P tahun ini akan lebih fokus untuk penanggulangan banjir dan penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Namun, Firdaus memastikan pada APBD murni sebelumnya Dishub telah mendapat anggaran yang cukup senilai Rp 2,5 miliar sebagai penunjang perawatan LPJU dan pembayaran listrik.

“Untuk Dishub kan sudah kami gulirkan Rp2,5 miliar jadi itu sudah cukup mewakilkan untuk memenuhi permintaan masyarakat. Meskipuanggaran tersebut memang tidak memadai. Akan tetapi, ini bertujuan untuk menghindari silpa,” jelasnya.

Menanggapi hal ini Kadishub Samarinda Ismansyah pun hanya bisa berlapang dada menerima penambahan anggaran meskipun sangat jauh dari target mereka.

“Sebenarnya target kami Rp 300 juta untuk pemeliharaan. Untuk itu kami harus menghitung lagi anggaran yang sudah sangat berselisih jauh untuk memaksimalkan kegiatan pemeliharaan,” pungkas Isman. (ms)