Sabtu, 23/09/2017

Banyak Investor, Baru Sebatas Pembicaraan

Sabtu, 23/09/2017

DILIRIK INVESTOR: Sampah di Samarinda memang terus mengalami peningkatan yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis. Potensi inilah yang kini dilirik sejumlah investor dan mendapat sambutan positif dari Pemkot Samarinda.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Banyak Investor, Baru Sebatas Pembicaraan

Sabtu, 23/09/2017

logo

DILIRIK INVESTOR: Sampah di Samarinda memang terus mengalami peningkatan yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis. Potensi inilah yang kini dilirik sejumlah investor dan mendapat sambutan positif dari Pemkot Samarinda.

SAMARINDA – Sebagai kota padat penduduk, tak heran jika ibukota Kaltim sering lirik investor asing, khususnya yang ingin mengelola persampahan menjadi energi listrik. Belum genap sebulan investor dari China, ada lagi investor asing dari Singapura yang berniat serupa. Seperti layaknya pertemuan sebelumnya, Pemkot Samarinda selalu membuka kesempatan untuk para investor asing meninjau langsung tempatnya. Namun menurut Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Harrod Padatuan Sambo yang kala itu mendampingi rombongan, mengaku belum ada pembicaraan yang mengarah pada kerjasama.

“Isinya hampir mirip dengan investor asing yang juga pernah datang sebelumnya. Intinya mereka mau berinvestasi namun belum mendapatkan kesempatan yang tepat,” ujar Harrod.

Padahal dalam pemaparan investor dari negara Little Chinatown itu sudah berniat untuk membangun pabrik produksi secara mandiri. Sedangkan investor lainnya berharap ada pinjaman lahan dari pemerintah.

“Kalau mereka (investor Singapura) rencananya mau menyewa lahan yang letaknya tidak jauh dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir), karena bagi kami itu tidak masalah, itu sebabnya kami meminta agar lebih serius jika ingin bekerjasama harus dibuatkan MoU (memorandum of understanding),” urainya.

Tujuannya lanjut Harrod, untuk memastikan hak dan kewajiban bagi pihak Pemkot Samarinda selaku pemilik lahan dan penyuplai sampah.

Hanya saja berdasarkan kebutuhan, investor Singapura dapat memproduksi 2000 ton sampah. 

“Sedangkan sampah yang masuk di TPA setiap harinya ada 500 ton. Tapi itu sebenarnya sudah memadai kalau investor sudah merasa cukup. Untuk tawaran awal, mereka akan  berinvestasi senilai Rp900 miliar,” urainya.

Sementara itu, Kabag Kerja Sama Sekretariat Kota (Setkot) I Gusti Ayu Sulistiani mengaku sampai saat ini belum ada tindak lanjut untuk bekerjasama.

“Mereka sudah mengecek ke lapangan namun tetap saja belum ada kepastian, saya pun mengerti kenapa sampai sekarang belum ada tanda-tanda ingin bekerjasama dari mereka,” singkat wanita yang akrab disapa Ayu. (ms) 


Banyak Investor, Baru Sebatas Pembicaraan

Sabtu, 23/09/2017

DILIRIK INVESTOR: Sampah di Samarinda memang terus mengalami peningkatan yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis. Potensi inilah yang kini dilirik sejumlah investor dan mendapat sambutan positif dari Pemkot Samarinda.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.