Rabu, 27/09/2017
Rabu, 27/09/2017
DIGENJOT: Pemkot Samarinda kini tengah berupaya mengoptimalkan pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Salah satunya dengan melakukan pemutakhiran data yang dilakukan petugas khusus ke pemukiman. (FOTO: MELISA/KK)
Rabu, 27/09/2017
DIGENJOT: Pemkot Samarinda kini tengah berupaya mengoptimalkan pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Salah satunya dengan melakukan pemutakhiran data yang dilakukan petugas khusus ke pemukiman. (FOTO: MELISA/KK)
SAMARINDA – Sebagai upaya menertibkan para wajib pajak (WP), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarina kini mengerahkan petugas tambahan dalam memutakhirkan data. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bapenda Samarinda Hermanus Barus.
“Untuk target kami selalu kebut dalam sektor apapun. Makanya sampai saat ini untuk pajak PBB sudah mencapai angka 80 persen. Makanya saat ini kami kerahkan 200 orang yang berasal dari kalangan siswa SMK dan mahasiswa,” ujar Hermanus.
Sedangkan tugas 200 orang tersebut lanjutnya, untuk melakukan peremajaan data dengan cara melakukan peninjauan langsung secara door to door.
Bahkan sebelum melakukan tugasnya di lapangan, mereka (200 orang) tersebut telah dibekali data sebelumnya untuk segera dilengkapi.
“Jadi, sebelum jalan, mereka kami berikan data dulu. Setelah itu tugas mereka kroscek saja apakah masih sesuai dengan data sebelumnya. Selain itu dilihat juga kondisi bangunannya serta gangnya apakah masih sesuai dengan data yang pegang, atau kalau sudah berubah tentu kan harus disesuaikan juga nilainya,” terangnya.
Saat ini tim yang ia maksud sudah berjalan hingga memasuki minggu ketiga. Sistemnya per hari, satu orang bisa melakukan pemutakhiran hingga empat data.
“Namun itu kalau kondisinya normal. Sedangkan dalam kondisi cuaca hujan tentu kerjaan ini tidak bisa dilaksanakan. Namun kami optimis saja hingga akhir tahun bisa tercapai target yang sudah kami tentukan,” tuturnya.
Untuk saat ini target yang telah ditetapkan untuk PBB Pedesaan dan Perkotaan (P-2) senilai Rp36 miliar. Sasaran kerja pemutakhiran data lanjut Hermanus akan berfokus pada daerah yang tengah berkembang pesat.
“Contohnya saja Jalan M Yamin dan daerah lain yang berada di pinggiran jalan besar dan tengah berkembang,” tutup Hermanus. (ms)
DIGENJOT: Pemkot Samarinda kini tengah berupaya mengoptimalkan pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Salah satunya dengan melakukan pemutakhiran data yang dilakukan petugas khusus ke pemukiman. (FOTO: MELISA/KK)
SAMARINDA – Sebagai upaya menertibkan para wajib pajak (WP), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarina kini mengerahkan petugas tambahan dalam memutakhirkan data. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bapenda Samarinda Hermanus Barus.
“Untuk target kami selalu kebut dalam sektor apapun. Makanya sampai saat ini untuk pajak PBB sudah mencapai angka 80 persen. Makanya saat ini kami kerahkan 200 orang yang berasal dari kalangan siswa SMK dan mahasiswa,” ujar Hermanus.
Sedangkan tugas 200 orang tersebut lanjutnya, untuk melakukan peremajaan data dengan cara melakukan peninjauan langsung secara door to door.
Bahkan sebelum melakukan tugasnya di lapangan, mereka (200 orang) tersebut telah dibekali data sebelumnya untuk segera dilengkapi.
“Jadi, sebelum jalan, mereka kami berikan data dulu. Setelah itu tugas mereka kroscek saja apakah masih sesuai dengan data sebelumnya. Selain itu dilihat juga kondisi bangunannya serta gangnya apakah masih sesuai dengan data yang pegang, atau kalau sudah berubah tentu kan harus disesuaikan juga nilainya,” terangnya.
Saat ini tim yang ia maksud sudah berjalan hingga memasuki minggu ketiga. Sistemnya per hari, satu orang bisa melakukan pemutakhiran hingga empat data.
“Namun itu kalau kondisinya normal. Sedangkan dalam kondisi cuaca hujan tentu kerjaan ini tidak bisa dilaksanakan. Namun kami optimis saja hingga akhir tahun bisa tercapai target yang sudah kami tentukan,” tuturnya.
Untuk saat ini target yang telah ditetapkan untuk PBB Pedesaan dan Perkotaan (P-2) senilai Rp36 miliar. Sasaran kerja pemutakhiran data lanjut Hermanus akan berfokus pada daerah yang tengah berkembang pesat.
“Contohnya saja Jalan M Yamin dan daerah lain yang berada di pinggiran jalan besar dan tengah berkembang,” tutup Hermanus. (ms)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.