Selasa, 03/10/2017
Selasa, 03/10/2017
Selasa, 03/10/2017
SAMARINDA – Meski waktu pengerjaan terbatas, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tetap berupaya menuntaskan pengerjaan drainase dan gorong-gorong. Jika sebelumnya diberitakan tim dari swakelola tengah menggarap pengerjaan drainase di persimpangan Pramuka dan Perjuangan, kali ini tim swakelola juga menggarap program pengendalian banjir terus dikebut di Wahid Hasyim yang dulunya sempat menjadi program Multi Years Contract (MYC) namun dibatalkan. Hal ini diutarakan oleh Kasi Pembangunan Jaringan Sumber Daya Air (PJSA) PUPR Darmadi.
“Untuk panjangnya yang akan digarap 127 meter, sedangkan lebarnya 4 meter. Dari simpang empat sampai melewati anak SKM (Sungai Karang Mumus),” ujar Darmadi.
Tak hanya menggarap drainase, ia juga meyakini tim swakelola juga tengah melakukan normalisasi anak SKM tersebut hingga di belakang kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim.
“Sebenarnya mau sekalian dilakukan pelebaran, namun untuk proyek ini belum ada rambu hijau dari mereka (Dispora Kaltim),” imbuhnya.
Ia pun merincikan anggaran yang dikucurkan untuk proyek tersebut senilai Rp 7,6 miliar, berasal dari keuangan (bankeu) Pemprov Kaltim Rp 40 miliar.
“Tak hanya bankeu, dari APBD murni juga ada senilai Rp 19,5 miliar jadi total keseluruhan Rp 72 miliar dan anggaran itu memang diperuntukkan untuk pengendalian banjir yang tersebar di seluruh kawasan kota,” sebutnya.
Meski optimis tuntas akhir tahun, ia pun mengakui pernah mengalami kendala yang berasal dari kepadatan lalu lintas. Sebab kegiatan tersebut perlu menutup jalan sementara.
“Rencananya akan berlaku selama dua bulan. Namun, khusus hari Jumat sampai Minggu akan dibuka. Setelah itu akan dioperasikan satu jalur saja,” jelasnya.
Agar arus lalu lintas tetap berjalan, pihaknya berupya untuk mengalihkan lalu lintas melalui komplek GOR Sempaja. (ms)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.