Sabtu, 14/10/2017

Rusunawa Harapan Baru Masih Terbentur Masalah

Sabtu, 14/10/2017

HUNIAN VERTIKAL: Samarinda kini terus berupaya menyediakan sarana hunian yang memadai bagi warganya. Salah satunya berupa hunian bertikal dalam bentuk rusunawa yang dapat terjangkau masyarakat luas

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Rusunawa Harapan Baru Masih Terbentur Masalah

Sabtu, 14/10/2017

logo

HUNIAN VERTIKAL: Samarinda kini terus berupaya menyediakan sarana hunian yang memadai bagi warganya. Salah satunya berupa hunian bertikal dalam bentuk rusunawa yang dapat terjangkau masyarakat luas

SAMARINDA – Sudah lama tuntas pembangunannya, rusunawa di Jalan Cipto Mangunkusumo Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Ilir masih juga terbentur persoalan. Padahal diketahui saat ini Pemkot Kota Tepian sudah menerima surat pengelolaan pinjam pakai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) Juli lalu. 

Kendalanya menurut Kabag Infrastruktur Sekretariat Kota (Setkot) Ibrohim, terletak pada proses pelelangan guna menggantikan sumber air yang selama ini dinilai tidak layak konsumsi.

“Untuk itu pengerjaan pergantian aliran air masih dalam proses lelang. Namun tetap ditanggung kementerian karena anggarannya senilai Rp300 juta. Sebab yang ada saat ini masih memakai sumur bor,” kata Ibrohim.

Ditanyai mengenai target penuntasan, ia mengaku tidak mengetahui hal ini. Sehingga pihaknya belum bisa melakukan pergerakan apapun selain menanti informasi dari kementerian pusat.

“Apakah nanti menggunakan PDAM atau tidak juga belum kami ketahui. Sebab tak hanya aliran air, untuk listriknya pun diubah dari saklar induk menjadi sistem voucher dengan memasang meteran pada setiap kamar rusunawa terdiri dari 50 pintu dari empat lantai, namun itu dibebankan kepada pemkot,” urainya.

Tak sedikit anggaran dibutuhkan, bahkan Ibrohim menyebut angkanya mencapai Rp40 juta untuk keseluruhan.

“Untuk pemasangan kami serahkan kepada PDPAU (Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha) dan seharusnya ini menjadi investasi bagi pengelola. Jangan sampai lama terbengkalai,” tegasnya.

Terpisah Direktur Utama PDPAU Khairul Fadly menambahkan pihaknya mengaku sudah siap menangani pemasangan listrik di rusunawa yang tergolong mewah dengan harga terjangkau.

“Sebenarnya kami siap saka, namun perlu dimusyawarahkan lagi lalu dihitung kembali agar bisa menjadi investasi,” kata Fadly.

Selebihnya merincikan hasil konsultasi dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda yang memerlukan anggaran senilai Rp80 juta.

“Standarnya untuk rumah hunian dayanya sebesar 900 watt. Nantinya kami akan menyediakan meteran berdaya 1.100 watt. Nanti PLN akan memasang setelah semua terbayar,” demikian Fadly. (ms) 


Rusunawa Harapan Baru Masih Terbentur Masalah

Sabtu, 14/10/2017

HUNIAN VERTIKAL: Samarinda kini terus berupaya menyediakan sarana hunian yang memadai bagi warganya. Salah satunya berupa hunian bertikal dalam bentuk rusunawa yang dapat terjangkau masyarakat luas

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.