Selasa, 17/10/2017

Napas akan Gelar Dialog Publik Rembuk Rakyat Desa

Selasa, 17/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Napas akan Gelar Dialog Publik Rembuk Rakyat Desa

Selasa, 17/10/2017

logo

SAMARINDA - Naluri Perempuan Setara (Napas) Kaltim akan mengelar dialog publik Rembuk Rakyat Desa, di Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (21/) nanti.


Kegiatan itu mengundang kades dan aparatur desa se-Kaltim, tokoh msyarakat, mahasiswa, dan para akademisi. Sementara pembicaranya adalah Anggota DPR RI Budiman Sujatmiko dan Ketum Napas Fransiska Wung Lawing. Kegiatan itu mengangkat tema "Membangun dari Desa".


Fransiska mengatakan, Kaltim dikenal sebagai daerah kaya akan SDA, khususnya migas dan batu bara. Dengan kondisi itu, maka tak heran sektor lain seperti pertanian dalam arti luas kurang diprioritaskan untuk menjadi sandaran ekonomi. 


Bahkan, kata dia, Pemprov Kaltim sendiri masih menganggap  sektor lapangan usaha, pertanian, perikanan, dan kehutanan sebagai sektor pendukung, bukan utama dan belum dijadikan sebagai arah kekuatan ekonomi masa depan.


"Ini adalah alasan kenapa kita harus sudah merubah pandangan dan usaha kita untuk keluar dari ketergantungan dari sektor yang akan habis masanya dan tak dapat di perbaharui. Sektor ekonomi berkelanjutan harus kita jadikan satu-satunya jalan keluar dari kemiskinan dan keterpurukan ekonomi, dan desa adalah satu-satunya wilayah yang harus dipertahankan sebagai benteng bagi sektor ekonomi berkelanjutan," kata Fransiska.


Menurut dia, UU Desa serta anggaran yang dikucurkan pemerintah bisa dijadikan pintu masuk untuk melihat ke depan bahwa sektor ekonomi berkelanjutan jauh lebih layak untuk dijalankan.


"Kaltim memiliki lahan yang luas untuk jadi sandaran membangun ekonomi pada sektor pangan, kita juga memliki wilayah kelautan yang kaya dengan hasil laut, namun rakyat Kaltim juga sedang berhadapan dengan kekuatan modal asing dalam skala besar dan massif yang menguasai dari hulu ke hilir. Tapi, kita bisa mencoba dengan mode yang memanfaatkan kemajuan teknologi dan di mulai dari desa-desa," terang Fransiska melalui rilis yang diterima Koran Kaltim, Selasa (17/10).


Dia berharap rembuk rakyat desa ini menghasilkan persepsi yang sama untuk membangun ekonomi Kaltim.


"Kami ingin menggalang pandangan dan sikap baru untuk membangun ekonomi provinsi ini, memulai dari desa sebagai kekuatan dan ketahanan wilayah," ungkap Fransiska. (kk)

Napas akan Gelar Dialog Publik Rembuk Rakyat Desa

Selasa, 17/10/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.