SAMARINDA - Titik banjir semakin hari kian bertambah. Bahkan tak jarang sudah meluas hingga titik baru. Meski anggaran terbatas, Pemkot Samarinda tetap berupaya melakukan kegiatan pengendalian banjir seperti yang dilakukan di persimpangan Jalan Gerilya-Lambung Mangkurat. Tak heran arus lalu lintas sedikit terhambat, terutama yang berasal dari Jalan Merdeka, terpaksa harus ditutup sementara.

Menurut petugas pengawas lapangan, Teguh Budiastono pengerjaan ini akan berjalan hingga 115 hari. Sedangkan penutupan Jalan dari arah Merdeka sudah berjalan sejak dua pekan lalu.

“Ya kalau menghambat aktivitas masyarakat itu sudah pasti, dimana-mana pengerjaan sekecil apapun pasti berdampak terhambatnya aktivitas masyarakat. Namun saat sejauh ini, masyarakat sekitar mendukung saja kegiatan kami,” ujar Teguh (sapaan).

Berdasarkan pengamatan Koran Kaltim, sebagian masyarakat pun terlihat mendukung pekerjaan ini dan justru menjadi tontonan bagi sebagian pengendara yang melintas.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Samarinda, pengerjaan ini merupakan pengendalian banjir sub sistem Jalan Gerilya Kecamatan Sungai Pinang. Sedangkan yang bertindak sebagai kontraktor pelaksana yaitu CV Mawar Rohaniah Jaya dengan pagu anggaran Rp 917.788.000,00.

Selebihnya, Teguh menjelaskan saat ini tengah masuk dalam tahap pembongkaran drainase yang saat ini masih berukuran 180 sentimeter.

“Nanti drainasenya akan dipasang yang berukuran 4 meter. Sebab kami menyesuaikan dengan drainase yang ada saat ini di Jalan Lambung Mangkurat. Nantinya drainase ini juga akan terkoneksi dengan drainase yang ada di Jalan Gerilya,” jelasnya.

Untuk pemasangan drainase lanjut Teguh, akan memakan waktu cukup lama bahkan hingga 28 hari.

“Standar dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), memang harus menunggu hingga beton kering selama 28 hari. Makanya bisa memakan waktu cukup lama. Sempga tidak ada halangan kecuali cuaca tidak mendukung,” tutup Teguh. (ms)