Jumat, 03/11/2017

9 Karyawan PT Onasis Ngadu ke Dewan

Jumat, 03/11/2017

ADUKAN NASIB: Sejumlah karyawan PT Onasis yang di-PHK mengadukan nasibnya ke anggota DPRD Kaltim dan berharap agar anggota dewan dapat memperjuangkan tuntutan mereka. (FOTO: RUSDIANTO/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

9 Karyawan PT Onasis Ngadu ke Dewan

Jumat, 03/11/2017

logo

ADUKAN NASIB: Sejumlah karyawan PT Onasis yang di-PHK mengadukan nasibnya ke anggota DPRD Kaltim dan berharap agar anggota dewan dapat memperjuangkan tuntutan mereka. (FOTO: RUSDIANTO/KK)

SAMARINDA - Merasa tak mendapatkan haknya yakni pesangon setelah di-PHK, 9 karyawan PT Onasis Indonesia mengadu ke anggota DPRD Kaltim.  Ditemui Koran Kaltim di Kantor DPRD Kaltim Kamis (2/11) kemarin, Fahmi salah seorang karyawan yang mengadukan nasibnya mengaku sudah di PHK sejak 2016 lalu.

“Saya sudah bekerja di PT Onasis sejak 2008, dan ketika saya di-PHK sampai sekarang tidak ada pembayaran pesangon, dengan alasan kami masih karyawan kontrak,” ujarnya.

Seperti halnya dirinya, ia mengaku meski sudah bertahun-tahun bekerja, namun mereka tetap memegang status sebagai karyawan kontrak.  “Awalnya kontrak diperbaharui setiap tahun, lalu ada dijeda dan kami ditawari kerja dengan sistem harian, lalu kontrak diakhiri,” paparnya.

Ia mengaku, kebayakan karyawan yang di-PHK tidak diberikan surat pemberhentian kerja secara tertulis.  “Hanya dipanggil saja ke kantor, diberitahu bahwa kontrak habis, tapi yang dikasih surat PHK ada.  Kami dari 9 orang hanya ada 4 yang dapat surat, sisanya tidak,” urainya.

Saat ditanya mengapa baru melapor, dan mengapa memilih lapor ke DPRD Kaltim, padahal lokasi Perusahaan yang merupakan sub kontraktor dari Total E&P serta Pertamina tersebut ada di Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara, Fahmi mengaku bingung.  “Bingung saya mau ngadu kemana,” katanya.

Selama setahun terakhir, ia mengaku harus berganti-ganti profesi untuk menghidupi istri dan kedua anaknya yang masih balita.  Dari berjaualan Ikan, berjualan buah hingga menjadi buruh serabutan. Bahkan ia mengaku seringkali harus meminjam kepada kerabat dan tetangga untuk sekedar membelikan susu untuk kedua anaknya. Nasib serupa juga dialami Solikhin, Sadilah, Abdul Rahman, Bilal, Dahriansyah, Rumansyah, Ahmad Zaki dan Rustam.  

Sementara itu, Aspianur sebagai juru bicara mengaku mereka telah ditemui langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub. Ia mengatakan bahwa pihaknya merasa puas, karena anggota DPRD tersebut telah siap mengakomodir tuntutan mereka. (rs)


9 Karyawan PT Onasis Ngadu ke Dewan

Jumat, 03/11/2017

ADUKAN NASIB: Sejumlah karyawan PT Onasis yang di-PHK mengadukan nasibnya ke anggota DPRD Kaltim dan berharap agar anggota dewan dapat memperjuangkan tuntutan mereka. (FOTO: RUSDIANTO/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.