Minggu, 17/12/2017

Pembangunan Kesehatan Masih Kendala Warga Pelosok

Minggu, 17/12/2017

FASILITAS kesehatan di daerah terpencil dan pedalaman.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pembangunan Kesehatan Masih Kendala Warga Pelosok

Minggu, 17/12/2017

logo

FASILITAS kesehatan di daerah terpencil dan pedalaman.

SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim Ahmad mengatakan pemerintah harus memperhatikan pembangunan peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi warga pelosok, karena hingga saat ini masih menjadi persoalan utama masyarakat.

“Ketika mencermati pembangunan daerah, masih menyisakan beberapa kendala yang belum bisa dituntaskan. Yakni, masyarakat dipelosok masih menghadapi kesulitan karena minimnya alat dan jaringan transportasi menuju puskesmas atau fasilitas kesehatan,” sebut Ahmad.

Menurutnya, pembangunan kesehatan tidak hanya soal perbaikan fisik bangunan saja melainkan juga harus diperhatikan adalah bagaimana kemudahan masyarakat untuk menjangkau sarana kesehatan tersebut, ini penting karena berkaitan erat dengan efesiensi.

Ia mencontohkan, misalnya daerah pelosok di Kutai Barat yang antara desa satu dengan lainnya harus melalui waktu panjang karena harus melalui jalan darat dan harus menyeberang dengan longbut atau speed sehingga mengeluarkan biaya yang cukup tinggi.

Selain itu, belum meratanya penyebaran dokter, perawat dan bidan terutama pada daerah terpencil atau perbatasan serta masih minimnya fasilitas dan insentif yang tidak memadai menuju daerah terpencil bagi tenaga kesehatan juga masih PR bagi pemerintah.

“Masih terbatasnya fasilitas alat kesehatan, penunjang medis serta fasilitas sarana dan prasarana kesehatan di pelosok atau daerah terpencil harusnya menjadi bentuk pelayanan dasar bagi masyarakat luas baik di perkotaan maupun daerah pelosok,” ucapnya.

Politikus Partai Gokar itu juga meminta agar pemerintah lebih mening-katkan perhatiannya serta membuat kebijakan dan program kegiatan yang lebih fokus, terencana dan terpadu dengan kebijakan serta program kegiatan peningkatan layanan kesehatan. (adv/hms3)

Pembangunan Kesehatan Masih Kendala Warga Pelosok

Minggu, 17/12/2017

FASILITAS kesehatan di daerah terpencil dan pedalaman.

Berita Terkait


Pembangunan Kesehatan Masih Kendala Warga Pelosok

FASILITAS kesehatan di daerah terpencil dan pedalaman.

SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim Ahmad mengatakan pemerintah harus memperhatikan pembangunan peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi warga pelosok, karena hingga saat ini masih menjadi persoalan utama masyarakat.

“Ketika mencermati pembangunan daerah, masih menyisakan beberapa kendala yang belum bisa dituntaskan. Yakni, masyarakat dipelosok masih menghadapi kesulitan karena minimnya alat dan jaringan transportasi menuju puskesmas atau fasilitas kesehatan,” sebut Ahmad.

Menurutnya, pembangunan kesehatan tidak hanya soal perbaikan fisik bangunan saja melainkan juga harus diperhatikan adalah bagaimana kemudahan masyarakat untuk menjangkau sarana kesehatan tersebut, ini penting karena berkaitan erat dengan efesiensi.

Ia mencontohkan, misalnya daerah pelosok di Kutai Barat yang antara desa satu dengan lainnya harus melalui waktu panjang karena harus melalui jalan darat dan harus menyeberang dengan longbut atau speed sehingga mengeluarkan biaya yang cukup tinggi.

Selain itu, belum meratanya penyebaran dokter, perawat dan bidan terutama pada daerah terpencil atau perbatasan serta masih minimnya fasilitas dan insentif yang tidak memadai menuju daerah terpencil bagi tenaga kesehatan juga masih PR bagi pemerintah.

“Masih terbatasnya fasilitas alat kesehatan, penunjang medis serta fasilitas sarana dan prasarana kesehatan di pelosok atau daerah terpencil harusnya menjadi bentuk pelayanan dasar bagi masyarakat luas baik di perkotaan maupun daerah pelosok,” ucapnya.

Politikus Partai Gokar itu juga meminta agar pemerintah lebih mening-katkan perhatiannya serta membuat kebijakan dan program kegiatan yang lebih fokus, terencana dan terpadu dengan kebijakan serta program kegiatan peningkatan layanan kesehatan. (adv/hms3)

 

Berita Terkait

Gelar Operasi Jagratara di Dua Perusahaan di Kaltim, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Samarinda Tidak Temukan Pelanggaran TKA

Terkendala Selama 3 Tahun, Kelurahan Mangkurawang Prioritaskan Pembangunan Kantor Tahun Ini

Sekda Berharap Zona Nilai Tanah Segera Disosialisasikan

Kukar Raih Penghargaan dari Kemendikbud Ristek RI

Kembali Raih Opini WTP, Bupati Apresiasi Kinerja Semua Perangkat Daerah

Pertahankan Gelar, Kelurahan Timbau Kembali Raih Juara Umum MTQ Tingkat Kecamatan Tenggarong

Vakum Selama Ramadan, Pj Bupati PPU Kembali Pimpin CFD dan Beli Jajanan UMKM

Minat Baca Menulai Menurun, Ichsan Rapi Dorong Dispusip Gelar Kegiatan Ruang Baca Terbuka

DPRD Berau Minta Pembangunan Jembatan Kelay III Jadi Prioritas

Rifai Minta Pemda Buat Program Prioritas Tekan Angka Pengangguran

Rendi Solihin Singgung Soal Penyerahan Bantuan Saat Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-Sanga

Polnes Bahas Masa Depan Dunia Kerja, Bersama Pelaku Usaha dan Industri Persiapkan Tenaga Kerja Unggul

Kantor Imigrasi Tanjung Redeb Gelar Operasi Jagratara, Pengawasan Orang Asing Serentak di Seluruh Indonesia

Operasi JAGRATARA, Tingkatkan Pengawasan Orang Asing di Balikpapan

Bupati Kukar: Jika Ada Persoalan Antara Buruh dan Pengusaha, Segera Tempuh Musyawarah Mufakat

Bangun Ekosistem Pertanian Mandiri, Pupuk Kaltim Targetkan Tambahan 75.000 Hektar Lahan dan 23.000 Petani Bergabung di Program MAKMUR

Tenggarong Seberang Siap Tuan Rumah HKG PKK ke-52, Ribuan Pelaku UMKM Siap Ikut Sukseskan

Peringati May Day, BPJS Ketenagakerjaan Bontang Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.