Jumat, 08/06/2018
Jumat, 08/06/2018
Anggota DPRD Kaltim, Syarifah Fatimah Alaydrus
Jumat, 08/06/2018
Anggota DPRD Kaltim, Syarifah Fatimah Alaydrus
SAMARINDA - Meski disebutkan bahwa penemuan uang palsu di Kaltim pada 2017 lalu menurun dibanding tahun sebelumnya, tahun ini masyarakat tetap diimbau agar waspada terhadap peredaran uang palsu. Terutama menjelang Idul Fitri, warga juga diminta tak ragu melaporkan jika menemukan uang palsu.
Hal itu dikatakan Anggota DPRD Kaltim Syarifah Fatimah Alaydrus, menurut dia umumnya pecahan yang beredar adalah nominal besar. Sementara data Bank Indonesia pada triwulan IV 2016, uang palsu yang mencapai 295 bilyet, meningkat dibandingkan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 158 bilyet. Memasuki 2017 jumlah tersebut menurun 148 bilyet.
“Meski ada tren penurunan peredaran uang palsu, namun ulah manusia yang meresahkan seperti ini wajib diwaspadai, bukan hanya Kaltim bahkan daerah lain seluruh dunia mengalami ancaman serupa,” sebutnya.
Selain diharapkan laporan dari warga, masalah ini menjadi tugas pihak yang berwenang pula untuk lebih memperkuat pemantauan peredaran uang palsu terutama pada nominal pecahan puluhan ribu hingga seratus ribu rupiah. Masyarakat juga harus mengantisipasi agar tidak terjebak uang palsu saat bertransaksi apalagi jika jumlah transaksinya besar,” Imbaunya.
Untuk itu masyarakat perlu mengetahui cara dan langkah-langkah memastikan bahwa uang yang akan diterima benar-benar asli. Seperti dilihat ciri-cirinya, diraba sisi uangnya dan diterawang maupun mendeteksi menggunakan alat khusus pendeteksi uang.
”Jangan ragu segera melapor kalau terjebak transaksi uang palsu, memang resiko ditanggung korban sehingga supaya tidak menjadi korban harus berhati-hati. Selain itu sebaiknya masyarakat yang melakukan trasaksi jumlah besar jangan disembarang tempat agar menghindari hal-hal tidak diinginkan,” Ujar Politikus Golkar ini. (adv/hms5)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.