Selasa, 09/10/2018
Selasa, 09/10/2018
PRODUKTIF: Kolam budidaya ikan air tawar yang telah dioperasikan dengan sistem bioflok.
Selasa, 09/10/2018
PRODUKTIF: Kolam budidaya ikan air tawar yang telah dioperasikan dengan sistem bioflok.
TANA PASER - Sebagai upaya peningkatan terhadap hasil produksi budidaya ikan air tawar, Dinas Perikanan Kabupaten Paser meluncurkan sistem pengelolaan bioflok.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Asmuni Samad melalui Kepala Seksi Perikanan Budidaya Riduansyah mengatakan bahwa dengan menerapkan sistem membudidayakan ikan air tawar secara bioflok dapat menghemat penggunaan air dan pemberian pakan.
“Air yang digunakan untuk membudidayakan ikan masih bisa digunakan untuk periode selanjutnya, dan pakan juga tidak perlu melakukan penambahan walau jumlah ikan lebih banyak dari jumlah biasanya,” ucapnya.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa dengan ukuran kolam diameter 3 meter dan kedalaman 1 meter mampu menampung 3.000 ekor ikan.
“Biasanya dengan ukuran yang sama pelaku budidaya ikan hanya berani mengisi 500 ekor bibit ikan, tapi dengan menggunakan sistem bioflok ini kami berani mengisi sampai 3.000 ekor ikan,” jelasnya.
Karena dengan menggunakan sistem ini, lanjutnya, pengelolaan kolam dibantu dengan alat khusus yang mampu meningkatkan kadar oksigen di dalam kolam.
“Jadi nanti ada perlengkapan yang mendukung meningkatkan suplai oksigen di dalam kolam, kemudian kami juga mencanangkan menggunakan pakan probiotik,” terangnya.
Setelah melakukan penerapan pengelolaan kolam dengan sistem ini, menurut Rudiansyah, masyarakat banyak yang tertarik dan ingin mencoba menerapkan sistem bioflok.
“Setelah ini terlihat berhasil di salah satu pelaku budidaya ikan di Tanah Grogot, saat ini banyak masyarakat yang berkeinginan menerapkan sistem bioflok ini. Jadi nanti kami akan laksanakan pelatihan untuk masyarakat guna mendukung animo masyarakat yang begitu besar dengan sistem budidaya ikan ini,” pungkasnya. (adv/dc1217)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.