Rabu, 10/10/2018
Rabu, 10/10/2018
SITI QOMARIAH
Rabu, 10/10/2018
SITI QOMARIAH
SAMARINDA - Di tengah upaya pencapaian Kota Layak Anak (KLA), ternyata masih banyak masalah sosial hingga kekerasan pada anak yang terjadi di Kaltim. Hal itu disampaikan Siti Qomariah Poltikus PAN asal dapil Kota Samarinda ini yang perduli terhadap masalah kekerasan terhadap anak di Ibu Kota Kaltim, yaitu Samarinda.
“Kekerasan pada anak bukan sekedar anak menjadi korban tindak kekerasan seseorang, melainkan anak yang menjadi korban akibat lubang bekas tambang batu bara yang tidak direklamasi juga bagian dari ancaman bagi anak,” ungkap Qamay, sapaan akrab Siti Qomariah.
Qamay mengungkapkan bahwa kasus korban akibat lubang tambang tersebut telah ia sampaikan saat Komisi IV DPRD Kaltim melakukan hearing dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak belum lama ini.
Sementara itu, terkait kekerasan pada anak yang justru dilakukan oleh orang terdekatnya menurut Qomay bukan hal baru lagi. Sebelumnya juga, kekerasan pada anak terjadi akibat pengaruh buruk narkoba serta pornografi sering terjadi.
“Akibatnya, anak-anak yang menjadi korban, padahal mereka adalah jiwa polos yang cenderung tak berdaya dan butuh perlindungan,” ujarnya.
Padahal lanjut dia, seyogyanya anak-anak butuh perlindungan dan butuh perhatian, bukan siksaan dan kekerasan.
“Perketat pengawasan terhadap anak-anak kita dimanapun berada, bahkan dirumah kita sendiri. Sebab ancaman semakin tak memandang lokasi dan situasi. Apalagi jika situasi sangat memungkinkan,” imbuhnya.
Selain masalah pada anak dan perempuan, masalah sosial lain yang juga perlu menjadi perhatian, seperti eksploitasi terhadap wanita tuna susila yang kerap menjadi sebuah ladang bisnis. Belum lagi masalah turunan lainnya seperti HIV/AIDS.
“Narkoba contohnya, yang akhirnya juga menimbulkan masalah HIV/AIDS, ini jelas masalah serius yang sangat menjadi ancaman. Kita tidak pernah tahu persis siapa saja yang terjangkit HIV/AIDS dan siapa pengguna narkoba di sekitar kita,” pungkas Qamay. (adv/hms5)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.