Sabtu, 27/10/2018

Kinerja Triwulan 3 Meningkat, Pupuk Indonesia Terus Kembangkan Diri

Sabtu, 27/10/2018

KONFERENSI PERS: Dirut Pupuk Indonesia (Persero) menggelar konferensi pers peningkatan kinerja Pupuk Indonesia grup di triwulan ketiga serta pengembangan hasil produksi dan perusahaan. ( fauzi / humas pupuk kaltim )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Kinerja Triwulan 3 Meningkat, Pupuk Indonesia Terus Kembangkan Diri

Sabtu, 27/10/2018

logo

KONFERENSI PERS: Dirut Pupuk Indonesia (Persero) menggelar konferensi pers peningkatan kinerja Pupuk Indonesia grup di triwulan ketiga serta pengembangan hasil produksi dan perusahaan. ( fauzi / humas pupuk kaltim )

KORANKALTIM.COM, BONTANG - Komitmen Pupuk Indonesia menjadi garda terdepan ketahanan pangan nasional terus dibuktikan melalui kinerja positif di triwulan III 2018. Penjualan pupuk hingga September 2018 mencapai 8,965 juta ton atau meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat menyampaikan penjualan pupuk untuk sektor PSO, yaitu penyaluran pupuk bersubsidi ke sektor tanaman pangan, hingga saat ini sudah mencapai 6.633.982 ton, atau meningkat lebih dari 300 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 “Ini artinya, Pupuk Indonesia tetap memprioritaskan kebutuhan pupuk untuk pangan dalam mengamankan kebutuhan petani dan juga penyaluran pupuk bersubsidi semakin efektif dan dapat diterima oleh petani yang berhak memperolehnya,” jelas Aas saat menggelar konferensi pers di sela-sela Rapat Koordinasi BUMN 2018 di Bontang Kaltim, Sabtu (27/10/2018) siang. 

Dijelaskan Aas, peningkatan penjualan tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari peningkatan penjualan ekspor yang tinggi yaitu mencapai 770.200 ton atu meningkat 60% dari tahun 2017. Namun Aas menegaskan prioritas utama perusahaan tetap untuk memenuhi kebutuhan sektor tanaman pangan dalam rangka penugasan PSO.

“Izin ekspor hanya bisa keluar jika kebutuhan dan stok dalam negeri sudah aman,” tegas Aas.

Tidak hanya ekspor, penjualan ke sektor non subsidi, khususnya perkebunan, juga mengalami kenaikan menjadi 1.552 juta ton, atau naik sekitar 200 ribu ton dibandingkan periode yang sama pada 2017.

Selain peningkatan penjualan, kinerja produksi juga lebih baik dibandingkan 2017. “Total produksi pupuk meningkat 12 persen. Saat ini produksi kami sudah mencapai 5.645 juta ton untuk semua jenis pupuk, dan 4,346 juta ton untuk produksi amoniak,” kata Aas.

Efisiensi pemakaian bahan baku gas, juga terus ditingkatkan. “Rasio konsumsi gas kami saat ini 28,5 MMBTU per ton, lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Ini artinya pabrik-pabrik kami bisa berjalan lebih baik dan efisien sehingga bisa menghemat bahan baku. Penghematan ini ujungnya juga akan berimbas pada harga pokok produksi, yang sekaligus akan mengurangi beban subsidi pemerintah,” kata Aas. 

Program pengembangan kedepanm enghadapi era disrupsi, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mengembangkan diri untuk meningkatkan daya saing khususnya di pasar global.

Aas mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk terus berkembang, antara lain melalui program pengembangan NPK, pengembangan produk baru, pengembangan bahan baku NPK, peningkatan daya saing produk, pengembangan bisnis non pupuk, penataan anak-anak perusahaan serta riset terintegrasi.

“Ke depan, kami akan lebih memprioritaskan  pada pengembangan produk selain urea. Hal ini karena saat ini pasar urea dunia sudah mengalami oversupply,” jelas Aas.

Disamping itu, lanjutnya, prospek bisnis pupuk pun masih menjanjikan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkurangnya lahan pertanian. Aas mengatakan dibutuhkan jenis pupuk yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas tanaman, dan salah satunya adalah lewat pengembangan pupuk NPK.

Beberapa waktu lalu, Pupuk Indonesia telah meluncurkan Program Proyek NPK 2,4 juta ton, yaitu peningkatan kapasitas produksi NPK dari 3,1 juta menjadi 5,5 juta ton hingga tahun 2021 mendatang.

“Di luar proyek tersebut, kami juga akan membangun Pabrik Phonska 5 di Petrokimia Gresik dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun,” kata Aas.

Dengan kapasitas produksi yang nantinya bisa mencapai 6 juta ton per tahun ini, Aas optimis dapat menguasai pasar NPK dalam negeri, khususnya untuk sektor perkebunan. “Disamping juga semakin memantapkan pemenuhan kebutuhan pupuk dalam rangka ketahanan pangan nasional,” kata Aas.

Guna menunjang produksi NPK, Pupuk Indonesia juga perlu melakukan pengamanan pasokan bahan baku. “Kami berencana membangun pabrik asam fosfat dan asam sulfat di Lhoksemauwe, serta mengupayakan penguasaan bahan baku dengan membeli perusahaan tambang rock phosphate, KCl, dan produsen DAP,” beber Aas.

Selain NPK, Pupuk Indonesia juga akan terus mengembangkan produk baru non pupuk. Antara lain melalui pembangunan pabrik ammonium nitrat di Pupuk Kaltim sebesar 75 ribu ton.

“Pabrik ini dibangun bekerjasama dengan sesama BUMN, yaitu PT Dahana,” ujar Aas.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga akan mengembangkan bisnis petrokimia seperti ethylene dan polyethylene yang rencananya akan dibangun di Bintuni dan juga pengembangan methanol di Bontang.

Peningkatan Daya Saing Salah satu faktor kunci keberlangsungan industri pupuk ke depan adalah dengan meningkatkan daya saing dengan menekan biaya produksi. “Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi pabrik. Kami sudah melakukan revitalisasi dengan mengganti pabrik-pabrik yang sudah tua dengan pabrik baru yang lebih canggih dan hemat energi,” jelas Aas.

Ia juga menambahkan bahwa pabrik Amurea 2 di Petrokimia Gresik yang berkapasitas produksi 570 ribu ton per tahun telah rampung dan siap berproduksi. “Ke depan, kami juga akan membangun pabrik mendekati sumber bahan baku gas sehingga dapat memperoleh harga bahan baku gas yang lebih bersaing. Salah satunya adalah pengembangan proyek di Senoro,” tambahnya.

“Penataan anak-anak perusahaan juga akan menjadi prioritas kami.” imbuh dia.

Aaas menyebutkan, anak-anak perusahaan ini akan terus ditata melalui peningkatan sinergi, menciptakan perusahaan afiliasi serta optimalisasi asset. “Kegiatan riset produk juga akan terus kami integrasikan sehingga tidak tumpang tindih dan lebih fokus pada kebutuhan konsumen dan pasar,” pungkasnya. (Adv)


Penulis: Cholisoh/nav

Editor: Firman Hidayat

Kinerja Triwulan 3 Meningkat, Pupuk Indonesia Terus Kembangkan Diri

Sabtu, 27/10/2018

KONFERENSI PERS: Dirut Pupuk Indonesia (Persero) menggelar konferensi pers peningkatan kinerja Pupuk Indonesia grup di triwulan ketiga serta pengembangan hasil produksi dan perusahaan. ( fauzi / humas pupuk kaltim )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.