Senin, 05/11/2018

Masyarakat Paser Keluhkan Anjloknya Harga TBS, Listrik dan Air Bersih

Senin, 05/11/2018

Reses Andi Faisal Assegaf

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Masyarakat Paser Keluhkan Anjloknya Harga TBS, Listrik dan Air Bersih

Senin, 05/11/2018

logo

Reses Andi Faisal Assegaf

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Wakil Ketua DPRD Kaltim Andi Faisal Assegaf mendapat masukan berharga saat menggelar reses di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser selama sepekan mulai 28 Oktober sampai 4 November kemarin dalam di masa sidang III DPRD Kaltim. 

Saat bertemu langsung, Andi Faisal mendapat keluhan dari masyarakat Paser  masalah kebutuhan dasar seperti air bersih dan listrik yang hingga saat ini belum masuk ke pemukiman mereka. Tidak hanya itu kini anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit juga menjadi keluhan sebagian besar masyarakat yang menjadi petani sawit.

Politikus Partai Demokrat itu pun berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dapat membangun pabrik pengolah crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah di Paser. Pasalnya harga TBS sawit yang dibeli perusahaan swasta dari petani saat ini  jatuh hingga Rp700/kg.

"Yang penting dan banyak disampaikan adalah hampir di setiap desa masyarakat mengeluhkan anjloknya harga TBS Sawit yang jatuh hingga Rp 700/kg. Bahkan di Desa Kerang Dayo harganya anjlok sampai Rp 500/kg, harga tersebut jauh di bawah harga yang di tetapkan oleh tim penetapan harga TBS yang dibentuk Gubernur Kaltim bersama instansi terkait yakni Rp 1.300/kg," Andi Faisal.

Pembangunan pabrik CPO di Paser diharapkan dapat menjadi solusi mengontrol harga buah sawit petani sehingga dapat sesuai dengan harga yang di tetapkan pemerintah. Serta dapat membeli hasil sawit masyarakat. Pasalnya selama ini, perusahaan swasta semaunya dalam menetapkan harga TBS sawit yang dibeli dari masyarakat. Hal ini pun berdampak pada kerugian petani.  "Harus ada solusi, agar keresahan petani sawit terkait anjloknya harga TBS ini tidak berkepanjangan. Masalah ini pun segera kami sampaikan ke Komisi II DPRD Kaltim agar dapat segera ditindak lanjuti," imbuhnya. 

Selain masalah harga TBS sawit, aspirasi lain yang diterima di setiap desa masih seputar infrastruktur, listrik dan air bersih. Seperti di Desa Muara Payang, Desa Lusan, Desa Binangon, Desa Long Sayo, dan Desa Swan Selutung  yang sangat berharap jaringan listrik PLN segera masuk ke desa mereka, karena sampai saat ini masyarakat masih menggunakan diesel untuk penerangan. “Mereka sangat berharap PDAM segera masuk ke desa mereka sehingga kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi," ungkpanya. 

Adapun daerah yang menjadi titik reses yang digelar Andi Faisal Assegaf pada Masa Sidang III ini diantaranya  Desa Pasir Mayang, Desa Kendarom, dan Desa Keluang Paser Jaya di Kecamatan Kuaro. Selanjutnya, Desa Seniung Jaya, Kecamatan Paser Belengkong, Desa Tebru Pasir Damai, dan Desa Kerang Dayo di Kecamatan Batu Engau, serta di Desa Muara Payang, Kecamatan Muara Komam. (adv/*4)

Masyarakat Paser Keluhkan Anjloknya Harga TBS, Listrik dan Air Bersih

Senin, 05/11/2018

Reses Andi Faisal Assegaf

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.