Rabu, 14/11/2018
Rabu, 14/11/2018
Syafruddin
Rabu, 14/11/2018
Syafruddin
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim Syafruddin mengatakan Kecamatan Busang dan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur masih tergolong dua daerah yang terisolir. Bukan tanpa alasan, sebab pembangunan infrastrukturnya masih jauh dari ideal dan maksimal.
“Saya cukup prihatin dengan kondisi di sana. Meski sudah 61 tahun Kaltim berdiri tetapi masih ditemukan daerah tertinggal karena itu penting bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi guna menciptakan pemerataan pembangunan,” sebutnya.
Ia mencontohkan, Kecamatan Busang misalnya, masyarakat membutuhkan pembangunan jembatan dengan panjang 30 meter yang menghubungkan antar kecamatan. Jika mengandalkan akses jalan yang ada sekarang kondisinya memprihatinkan dan masih jauh dari layak.
Dengan adanya jembatan tersebut membuat jarak tempuh masyarakat semakin dekat sehingga tidak perlu memutar dengan jarak yang lebih jauh. Ini akan memberikan kemudahan sebab digunakan warga untuk aktifitas sehari-hari.
Sedangkan Kecamatan Sandaran hingga saat ini tidak memiki satupun pelabuhan yang memadai, padahal secara geografis merupakan kawasan pesisir yang sebagian besar kegiatan keseharian termasuk bekerja diperairan.
“Bayangkan saja, Sandaran memiliki akses jalan darat baru dalam beberapa tahun terakhir. Dengan sebagian besar masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut maka wajar apabila mereka meminta dibuatkan pelabuhan,” tuturnya.
Seharusnya, pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh kabupaten/kota haruslah masuk dalam program prioritas pembangunan Kaltim yang disesuaikan dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Oleh sebab itu melalui kepala daerah yang baru melalui visi dan misi Kaltim berdaulat diharapkan mampu menciptakan pembangunan dalam arti luas yang berkeadilan sehingga mampu membawa kesejahteraan masyarakat luas. (adv/*2)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.