Senin, 19/11/2018

Dua Tower dan Pohon Besar Ancam Penerbangan di APT Pranoto

Senin, 19/11/2018

Agus Suwandy

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dua Tower dan Pohon Besar Ancam Penerbangan di APT Pranoto

Senin, 19/11/2018

logo

Agus Suwandy

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Dua tower miliki dua perusahaan operator seluler yang ada di Kecamatan Muara Badak harus dipotong karena mengganggu pendaratan dan penerbangan pesawat di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda. 

Tidak hanya itu, obstacle atau benda yang menghalangi di ujung runway berupa pohon besar juga harus dipotong agar tidak menggangu penerbangan dan pendaratan pesawat.

Ketua Komisi III DPRD Kaltim Agus Suwandy pun mendesak pihak bandara bersama Pemkot Samarinda agar menebang pohong besar yang ada ujung runway tersebut.  "Kalau pohon besar itu tidak ditebang bahaya.

Apalagi pada tanggal 21 Nopember ini ada penerbangan Batik Air. Saya berharap sebelum tanggal 21 pohon itu sudah ditebang," tegas Agus Suwandy. "Sementara kalau dua tower tersebut, mungkin agak lama. Tapi saya berharap itu juga harus diselesaikan dengan cepat,"sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto, Dwi Muji Raharjo baru-baru ini menyampaikan hasil progres pengelolaan Bandar Udara  APT Pranoto di Karang Paci-sebutan DPRD Kaltim.

Temuan satu pohon besar di daerah Pampang didapat melalui momen dokumentasi gambar pada saat pesawat Presiden RI dan pesawat Lion Air landing atau mendarat. Bahkan Dwi mengaku adanya obstacle di ujung runway selalu ada yang menanyakan penyelesaianya.

Dwi mengaku sangat bersyukur pesawat Presiden RI dan Lion Air selamat pada saat landing beberapa waktu lalu.  "Obstacle di ujung Runway akan ditidaklanjuti. Kami akan meminta bantuan Pemkot Samarinda, sebab pohon besar tersebut di luar pagar bandara," katanya. 

Dwi juga mengaku diujung runway 22 di daerah Muara Badak ada dua tower perusahaan operator seluler yakni tower Telkomsel dan Indosat yang melebihi ketinggian 45 meter, harus dipotong. Dwi mengaku sudah menyurati pihak Telkomsel dan Indosat atas hal tersebut.

 "Telkomsel masih proses menindaklanjuti dan kami masih menunggu hasil pemotongan towernya. Sementara dari Indosat belum mendapatkan kabar. Kalau dua tower tidak dipotong dan satu pohon besar tidak ditebang ini bisa mengancam penerbangan," pungkas Dwi.(adv/*1)

Dua Tower dan Pohon Besar Ancam Penerbangan di APT Pranoto

Senin, 19/11/2018

Agus Suwandy

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.